Minut, BeritaManado.com – “Membuat perubahan memanglah tidak segampang seperti membalikkan telapak tangan kita. Akan tetapi jika kita tidak memulainya dari sekarang kita sedang jalan di tempat.”
Begitu kutipan pernyataan motivator cantik asal Minahasa Utara (Minut) Lucia Margaretha Tambani atau yang akrab dipanggil Selvi Tambani.
Wanita yang berlatar belakang pengusaha sukses ini mengajak masyarakat Tanah Tonsea untuk mengubah pola pikir dan mengubah dunia.
“Untuk mengubah dunia, perlu mengubah mindset masyarakat dulu, karena itu adalah hal dasar dan sangat pokok dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Kalau masyarakat sudah mengerti tentang perubahan, apa itu perubahan? Apa yang mau diubah? Siapa yang mau mengubah? Untuk apa diubah? Apa untungnya mengubah? Sudah pasti perubahan itu mudah dilaksanakan karena hati dan pikiran setiap insan itu sudah ikhlas untuk melakukan perubahan,” ujar Selvi Tambani, Sabtu (27/7/2019).
Menurut Tambani tanpa disadari, masyarakat sudah mulai melakukan perubahan.
Menurutnya, untuk melakukan perubahan-perubahan dalam pola berpikir, ataupun pola bertindak seseorang itu, akan dilakukan tahapan-tahapan untuk memudahkan masyarakat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Mengubah kebiasaan-kebiasaan itu tidak mudah. Tapi kalau kita tidak memulainya dari sekarang, itu artinya kita tetap berjalan di tempat atau bahkan stop tidak mau berbuat apa-apa lagi, dan sudah menyerah pada keadaan,” tambah Tambani.
Untuk memotivasi masyarakat dalam mengubah pola pikir, Selvi Tambani berencana akan menggelar rangkaian seminar dari desa ke desa se-Minut dengan judul ‘Marilah kita mengubah dunia’.
“Lalu kita memberikan contoh-contoh solusi untuk membantu masyarakat dalam bidang pemberdayaan ekonomi. Masyarakat tinggal memilih bidang apa yang kira-kita lebih cocok di daerahnya dan yang sesuai dengan keterampilan dan kemampuannya. Kami akan membantu mendampingi masyarakat, agar supaya ketika mereka mengalami kesulitan, ada bantuan untuk mereka agar tidak tersesat. Kami akan bekerjasama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di desa tersebut untuk lebih meyakinkan mereka tentang perubahan,” pungkas Tambani.
(Finda Muhtar)