Manado – Dalam rangka perhelatan akbar memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, sebanyak 54 siswa SMA terbaik dari 14 Kabupaten/Kota mengikuti seleksi Calon Paskibraka (Capas) tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) 2017, yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulut di Hotel Sahid Teling Manado pada 8-10 Mei 2017 lalu.
Sampai selesainya tahapan seleksi selama tiga hari tersebut, hanya Kabupaten Talaud, daerah paling ujung utara peta Sulawesi yang tidak ada utusan.
Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Talaud Anri Latif SE menyatakan kekecewaannya atas ketidaksertaan utusan Talaud di seleksi tersebut.
“Dari 15 Kabupaten /Kota yang ada di Sulut, hanya 14 Kabupaten/Kota yang mengirim siswa untuk mengikuti seleksi karena sampai saat ini belum juga diadakan seleksi calon Paskibraka oleh dinas terkait di Kabupaten Talaud,” ujar Anri.
Informasi yang didapat dari pengurus PPI serta Dispora Kabupaten/Kota lainnya menyebut, anggaran seleksi difasilitasi oleh Dispora dan dilaksanakan sejak Februari.
“Anggaran seleksi itu justru ada di Dispora karena awal bulan Februari mereka sudah melaksanakan seleksi siswa SMA/SMK, mencari yang terbaik untuk di utus ke tingkat provinsi dan nasional 2017. Apabila tidak lulus akan tetap bertugas menjadi pengibar bendera merah putih pada upacara HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus di setiap Kabupaten/Kota yang ada,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Tata Usaha (KTU) Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulut di Talaud, Sri Ratna Pasiak langsung menanggapi hal ini karena merasa pihaknya tidak pernah menahan apalagi mengahalangi kegiatan seleksi Capas.
“Kami tidak pernah menahan atau menghalangi siswa SMA/SMK untuk mengikuti kegiatan seleksi paskibraka, yang jelas aturan dalam Permenpora 0065 tahun 2015 bahwa semua pembiayaan dan perencanaan tersedia pada DIPA APBD instansi terkait yaitu Dispora Kabupaten Talaud,” kata Sri Pasiak.
Atas kekecewaan yang dialami PPI Talaud ini, Wakil Sekretaris PPI Kabupaten Talaud Andri L J Sumolang ST menambahkan, kegiatan Paskibraka berhubungan langsung dengan kepemudaan, dimana Dispora bertanggung jawab langsung untuk kegiatan tersebut, apalagi ternyata, Dispora Talaud masih memiliki ‘hutang’ pada PPI Talaud.
“Hal terkait mengenai sertifikat adik-adik kami yang sudah melakukan tugas tahun 2016 belum diterima sampai saat ini, dengan alasan tidak ada lagi anggaran. Padahal kami sudah beberapa kali konfirmasi dan silaturahmi kepada instansi dinas terkait tapi tidak pernah ada tanggapan serius,” tutup Sumolang. (***/sri)
Manado – Dalam rangka perhelatan akbar memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, sebanyak 54 siswa SMA terbaik dari 14 Kabupaten/Kota mengikuti seleksi Calon Paskibraka (Capas) tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) 2017, yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulut di Hotel Sahid Teling Manado pada 8-10 Mei 2017 lalu.
Sampai selesainya tahapan seleksi selama tiga hari tersebut, hanya Kabupaten Talaud, daerah paling ujung utara peta Sulawesi yang tidak ada utusan.
Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Talaud Anri Latif SE menyatakan kekecewaannya atas ketidaksertaan utusan Talaud di seleksi tersebut.
“Dari 15 Kabupaten /Kota yang ada di Sulut, hanya 14 Kabupaten/Kota yang mengirim siswa untuk mengikuti seleksi karena sampai saat ini belum juga diadakan seleksi calon Paskibraka oleh dinas terkait di Kabupaten Talaud,” ujar Anri.
Informasi yang didapat dari pengurus PPI serta Dispora Kabupaten/Kota lainnya menyebut, anggaran seleksi difasilitasi oleh Dispora dan dilaksanakan sejak Februari.
“Anggaran seleksi itu justru ada di Dispora karena awal bulan Februari mereka sudah melaksanakan seleksi siswa SMA/SMK, mencari yang terbaik untuk di utus ke tingkat provinsi dan nasional 2017. Apabila tidak lulus akan tetap bertugas menjadi pengibar bendera merah putih pada upacara HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus di setiap Kabupaten/Kota yang ada,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Tata Usaha (KTU) Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulut di Talaud, Sri Ratna Pasiak langsung menanggapi hal ini karena merasa pihaknya tidak pernah menahan apalagi mengahalangi kegiatan seleksi Capas.
“Kami tidak pernah menahan atau menghalangi siswa SMA/SMK untuk mengikuti kegiatan seleksi paskibraka, yang jelas aturan dalam Permenpora 0065 tahun 2015 bahwa semua pembiayaan dan perencanaan tersedia pada DIPA APBD instansi terkait yaitu Dispora Kabupaten Talaud,” kata Sri Pasiak.
Atas kekecewaan yang dialami PPI Talaud ini, Wakil Sekretaris PPI Kabupaten Talaud Andri L J Sumolang ST menambahkan, kegiatan Paskibraka berhubungan langsung dengan kepemudaan, dimana Dispora bertanggung jawab langsung untuk kegiatan tersebut, apalagi ternyata, Dispora Talaud masih memiliki ‘hutang’ pada PPI Talaud.
“Hal terkait mengenai sertifikat adik-adik kami yang sudah melakukan tugas tahun 2016 belum diterima sampai saat ini, dengan alasan tidak ada lagi anggaran. Padahal kami sudah beberapa kali konfirmasi dan silaturahmi kepada instansi dinas terkait tapi tidak pernah ada tanggapan serius,” tutup Sumolang. (***/sri)