Manado – Sekretaris Umum (Sekum) Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Brigade Manguni (BM), Daniel Bangsa SH mengaku geregetan dengan lambannya penangangan kasus dari Polda Sulut. Pasalnya, kliennya dari PT Petindo Perkasa atas nama Jhon Hamenda telah melaporkan kasus sejak hampir setahun silam.
“Laporan tertanggal 22 November 2013 dan sampai sekarang belum ada sama sekali penanganan yang signifikan, masih mengambang,” ujarnya via telepon minggu (28/7).
Adapun dasar laporan menurut Daniel adalah terkait pelelangan sebuah pabrik berlokasi di Manembo-nembo Bitung yang tak memiliki dasar pelelangan. Masalah Kedua adalah hasil pelelangan senilai Rp 7 miliar yang terindikasi korupsi karena tak jelas kemana.
“Mesin carrot juice milik Pak John juga hilang dari lokasi pabrik, itu harganya sekitar 500 ribu USD atau tak kurang dari Rp 5 miliar rupiah,” pungkasnya. (erq)
Manado – Sekretaris Umum (Sekum) Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Brigade Manguni (BM), Daniel Bangsa SH mengaku geregetan dengan lambannya penangangan kasus dari Polda Sulut. Pasalnya, kliennya dari PT Petindo Perkasa atas nama Jhon Hamenda telah melaporkan kasus sejak hampir setahun silam.
“Laporan tertanggal 22 November 2013 dan sampai sekarang belum ada sama sekali penanganan yang signifikan, masih mengambang,” ujarnya via telepon minggu (28/7).
Adapun dasar laporan menurut Daniel adalah terkait pelelangan sebuah pabrik berlokasi di Manembo-nembo Bitung yang tak memiliki dasar pelelangan. Masalah Kedua adalah hasil pelelangan senilai Rp 7 miliar yang terindikasi korupsi karena tak jelas kemana.
“Mesin carrot juice milik Pak John juga hilang dari lokasi pabrik, itu harganya sekitar 500 ribu USD atau tak kurang dari Rp 5 miliar rupiah,” pungkasnya. (erq)