Ratatotok – RSUP Ratatotok Buyat sebagai rumah sakit (RS) rujukan akan melayani pasien dalam kondisi apapun juga, baik Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP), bahkan penyakit berbahaya lainnya.
Hal ini ditegaskan Direktur RSUP Ratatotok Buyat dr.Femy Langi, saat dikonfirmasi lewat saluran telepon, Minggu (10/5/2020).
“Seusai petunjuk pusat dan daerah, sebagai rumah sakit rujukan maka penyakit apapun dan sebahaya apapun juga harus kami layani, tentunya sesuai standar,” ungkap Femy Langi.
Lanjut dijelaskannya, sebagai rumah sakit rujukan pihaknya juga akan melayani pasien di wilayah sekitar, tidak hanya warga Mitra.
Sementara dalam percepatan penanganan COVID-19, menurutnya, entah dia ODP atau PDP, pihak rumah sakit memastikan akan tetap menerapkan standar sesuai protokol yang ada.
“Mau dia pasien negatif atau positif standarnya sama. Jadi kami menerima pasien sesuai standar, yakni aman bagi pasien, aman bagi petugas, aman bagi pasien lainnya, dan terutama aman bagi lingkungan sekitar,” pungkasnya.
Dirinya menyadari bahwa hal ini memang akan berdampak pada keresahan masyarakat karena namanya juga orang takut dan tidak mau sakit, walau hanya flu biasa orang lain pasti menghindar.
“Pastinya kami pakai standar isolasi, baik di IGD maupun rawat inap. Jadi pihak rumah sakit betul-betul harus menerapkan standar isolasi ini agar rumah sakit jangan sampai menyebarkan kuman tersebut. Mau tidak mau, kita harus menerima dan melakukan itu,” tandas Femy Langi.
Lanjut terkait status pasien asal Boltim yang dirawat di RSUP Ratatotok apakah negatif atau positif COVID-19, dirinya menolak berkomentar karena bukan wewenangnya.
“Kalau untuk status pasien silahkan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Provinsi Sulawesi Utara sebagai pihak yang berwenang. Pastinya kemarin setahu saya kami menerima satu PDP,” tukasnya.
Ditambahkannya, beberapa waktu lalu RSUP melayani enam ODP, namun mereka melakukan karantina mandiri di rumah sendiri.
“Meskipun ada PDP, namun itu sudah dirujuk dan yang tahu hasilnya rumah sakit yang dituju,” tutupnya.
(***/Jenly Wenur)