Manado – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr Sinyo Harry Sarundajang memenuhi undangan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sharif Sutardjo di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dalam pertemuan ini Sarundajang meyakinkan Sutardjo dan jajarannya terkait kesiapan sebagai tuan rumah untuk pelaksanan World Coral Reef Confrence (WCRC) tahun 2014.
Bahkan dalam kesempatan tersebut, mantan Gubernur Maluku dan Maluku Utara ini memohon bantuan Sutardjo untuk dapat mempresentasikan WCRC ini di PBB.
“WCRC ini akan diawali dengan pelaksanaan workshop CTI pada tanggal 20 Agustus nanti di Sulut. Jadi langkah jangka pendek yang harus dilakukan adalah memantapkan persiapan dan sosialisasi bagi 6 negara peserta CTI ditambah dengan Amerika Serikat dan Australia,’’ ujar Sarundajang sebagaimana yang disampaikan Juru Bicara Gubernur Sulut Judhistira Siwu, M.Si.
Siwu menjelaskan, berdasarkan hasil presentasi dari Gubernur Sarundajang, Menteri Kelautan Perikanan langsung menyatakan dukungan sepenuhnya dan meminta Gubernur untuk secepatnya mengambil langkah-langkah yang diperlukan secara teknis dengan berkoordinasi bersama Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Luar Negeri, dan lembaga-lembaga Internasional di bawah PBB.
“Pak Menteri sangat kagum dan memberikan apresiasi yang luar biasa dengan hasil presentasi yang disampaikan bapak Sarundajang. Bahkan dalam pertemuan tersebut, juga telah disepakati bersama bahwa salah satu agenda yang akan dibahas dalam WCRC 2014 adalah tentang blue economy,’’ jelas Siwu.
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan WCRC ini dilatar belakangi dari pelaksanaan WOC beberapa waktu yang lalu di Sulut, sekaligus dalam rangka perayaan 5 tahun penandatanganan deklarasi Coral Triangel Inisiative (CTI).
WCRC ini juga sekaligus mengevaluasi atas deklarasi yang ditandatangani sebagai bentuk perwujudan penyelamatan segi tiga terumbu karang dunia oleh Indonesia, Philipina, Papua Nugini, Singapura, Salomon Island dan Malaysia. Sebagaimana data yang telah diungkapkan Gubernur saat launching pelaksanaan WCRC di Bali beberapa pekan lalu, terungkap bahwa saat ini ada sekitar 500 juta orang menggantungkan hidupnya pada ketersediaan terumbu karang sebagai sumber bahan dan keamanan pangan, dan didapati bahwa coral triangle (kawasan segitiga terumbu karang) memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia.
Oleh karena itu, coral triangle sebagai kawasan yang memiliki keanekaragaman jenis yang sangat tinggi, di antaranya ikan, karang dan organisme laut lainnya, harus dikelola dan dimanfaatkan dengan benar secara berkelanjutan.
“Hal mendasar inilah yang disampaikan bapak Gubernur sehingga pihak-pihak terkait merasa tergugah untuk mendukung sepenuhnya pelaksanaan WCRC ini,’’ tegas mantan Kabag Protokol Sulut ini. (Jrp)
Manado – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr Sinyo Harry Sarundajang memenuhi undangan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sharif Sutardjo di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dalam pertemuan ini Sarundajang meyakinkan Sutardjo dan jajarannya terkait kesiapan sebagai tuan rumah untuk pelaksanan World Coral Reef Confrence (WCRC) tahun 2014.
Bahkan dalam kesempatan tersebut, mantan Gubernur Maluku dan Maluku Utara ini memohon bantuan Sutardjo untuk dapat mempresentasikan WCRC ini di PBB.
“WCRC ini akan diawali dengan pelaksanaan workshop CTI pada tanggal 20 Agustus nanti di Sulut. Jadi langkah jangka pendek yang harus dilakukan adalah memantapkan persiapan dan sosialisasi bagi 6 negara peserta CTI ditambah dengan Amerika Serikat dan Australia,’’ ujar Sarundajang sebagaimana yang disampaikan Juru Bicara Gubernur Sulut Judhistira Siwu, M.Si.
Siwu menjelaskan, berdasarkan hasil presentasi dari Gubernur Sarundajang, Menteri Kelautan Perikanan langsung menyatakan dukungan sepenuhnya dan meminta Gubernur untuk secepatnya mengambil langkah-langkah yang diperlukan secara teknis dengan berkoordinasi bersama Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Luar Negeri, dan lembaga-lembaga Internasional di bawah PBB.
“Pak Menteri sangat kagum dan memberikan apresiasi yang luar biasa dengan hasil presentasi yang disampaikan bapak Sarundajang. Bahkan dalam pertemuan tersebut, juga telah disepakati bersama bahwa salah satu agenda yang akan dibahas dalam WCRC 2014 adalah tentang blue economy,’’ jelas Siwu.
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan WCRC ini dilatar belakangi dari pelaksanaan WOC beberapa waktu yang lalu di Sulut, sekaligus dalam rangka perayaan 5 tahun penandatanganan deklarasi Coral Triangel Inisiative (CTI).
WCRC ini juga sekaligus mengevaluasi atas deklarasi yang ditandatangani sebagai bentuk perwujudan penyelamatan segi tiga terumbu karang dunia oleh Indonesia, Philipina, Papua Nugini, Singapura, Salomon Island dan Malaysia. Sebagaimana data yang telah diungkapkan Gubernur saat launching pelaksanaan WCRC di Bali beberapa pekan lalu, terungkap bahwa saat ini ada sekitar 500 juta orang menggantungkan hidupnya pada ketersediaan terumbu karang sebagai sumber bahan dan keamanan pangan, dan didapati bahwa coral triangle (kawasan segitiga terumbu karang) memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia.
Oleh karena itu, coral triangle sebagai kawasan yang memiliki keanekaragaman jenis yang sangat tinggi, di antaranya ikan, karang dan organisme laut lainnya, harus dikelola dan dimanfaatkan dengan benar secara berkelanjutan.
“Hal mendasar inilah yang disampaikan bapak Gubernur sehingga pihak-pihak terkait merasa tergugah untuk mendukung sepenuhnya pelaksanaan WCRC ini,’’ tegas mantan Kabag Protokol Sulut ini. (Jrp)