Manado – Gubernur Sulawesi Utara Dr SH Sarundajang memberikan support penuh atas rencana pendirian monumen dan museum Mendur bersaudara. Melalui Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Dr Noudy Tendean, Sarundajang mendesak agar pembangunan monumen dan museum tersebut harus dipacu secepatnya karena sesuai rencana akan diresmikan langsung oleh Presiden RI Soesilo Bambang Yudoyono bertepatan dengan peringatan Hari Pers Nasional (HPN).
“Dukungan bapak Gubernur ini merupakan bukti konkrit bentuk penghargaan dan apresiasi beliau secara pribadi dan pemerintah terhadap jasa yang sudah diberikan Mendur bersaudara,’’ ujar Tendean pada saat melakukan peninjauan lokasi pembangunan monumen Mendur di Kawangkoan, Selasa (02/10).
Tendean menjelaskan, sosok Alex dan Frans Mendur mungkin selama ini luput dari perhatian sebagian besar rakyat Indonesia, termasuk Sulut. Buku sejarah nasional memang tidak memasukkan nama Mendur bersaudara dalam daftar pahlawan Proklamasi. Bahkan namanya pun tidak pernah disebut-sebut oleh para pengajar di bangku pendidikan meski karya foto Mendur mengisi ilustrasi foto dalam buku sejarah nasional.
Padahal tanpa jasa mereka, mungkin kita tak bisa melihat dokumentasi momen paling bersejarah bangsa ini, yaitu proklamasi kemerdekaan. Bagaimana jika Frans Mendur tak berhasil menyembunyikan negatif foto dari tentara Jepang yang pada waktu itu melakukan penyitaan seluruh bukti dokumentasi? Sudah pasti tidak ada dokumentasi resmi bahwa bangsa Indonesia sudah memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka,’’ jelas jebolan Doktor UGM Yogyakarta ini. (Jrp)
Manado – Gubernur Sulawesi Utara Dr SH Sarundajang memberikan support penuh atas rencana pendirian monumen dan museum Mendur bersaudara. Melalui Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Dr Noudy Tendean, Sarundajang mendesak agar pembangunan monumen dan museum tersebut harus dipacu secepatnya karena sesuai rencana akan diresmikan langsung oleh Presiden RI Soesilo Bambang Yudoyono bertepatan dengan peringatan Hari Pers Nasional (HPN).
“Dukungan bapak Gubernur ini merupakan bukti konkrit bentuk penghargaan dan apresiasi beliau secara pribadi dan pemerintah terhadap jasa yang sudah diberikan Mendur bersaudara,’’ ujar Tendean pada saat melakukan peninjauan lokasi pembangunan monumen Mendur di Kawangkoan, Selasa (02/10).
Tendean menjelaskan, sosok Alex dan Frans Mendur mungkin selama ini luput dari perhatian sebagian besar rakyat Indonesia, termasuk Sulut. Buku sejarah nasional memang tidak memasukkan nama Mendur bersaudara dalam daftar pahlawan Proklamasi. Bahkan namanya pun tidak pernah disebut-sebut oleh para pengajar di bangku pendidikan meski karya foto Mendur mengisi ilustrasi foto dalam buku sejarah nasional.
Padahal tanpa jasa mereka, mungkin kita tak bisa melihat dokumentasi momen paling bersejarah bangsa ini, yaitu proklamasi kemerdekaan. Bagaimana jika Frans Mendur tak berhasil menyembunyikan negatif foto dari tentara Jepang yang pada waktu itu melakukan penyitaan seluruh bukti dokumentasi? Sudah pasti tidak ada dokumentasi resmi bahwa bangsa Indonesia sudah memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka,’’ jelas jebolan Doktor UGM Yogyakarta ini. (Jrp)