MANADO – Gubernur Sulut Dr SH Sarundajang yang didampingi Wakil Gubernur Dr Djouhari Kansil, Sekdaprov Ir. S. R. Mokodongan, dan sejumlah Kepala SKPD, dalam pertemuan dengan Conselor Head of Chancery of the permanent mission of the Republic of Indonesia to ASEAN J. S. George Lantu, menyatakan apresiasi kepada pihak CPR yang mempercayakan Sulut menjadi tuan rumah.
Menurut Sarundajang, dengan adanya pertemuan ini maka kembali membuka peluang untuk Sulut dalam melobi investasi. Menurut mantan Ketua Harian Badan Pengelola Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Manado- Bitung ini, banyak peluang investasi yang bias ditangkap dari pertemuan ini, tergantung bagaimana pihak Pemprov dalam mempromosikan berbagai potensi SDA yang tersedia.
“Dalam presentasi nanti akan ditawarkan berbagai potensi SDA di Sulut, dimana notabene potensi tersebut merupakan kebutuhan produksi andalan negara ASEAN,” jelas Sarundajang.
Menurut Sarundajang, mengacu dari tiga prioritas Indonesia sebagai anggota ASEAN yakni mendorong kemajuan pembentukan Komunitas ASEAN, menciptakan dynamic equilibrium melalui peningkatan kerjasama eksternal termasuk dalam kerangka East Asia Summit (EAS), dan meningkatkan peranan Komunitas ASEAN dalam komunitas masyarakat global, sesuai dengan tema ASEAN Community in a Global Community of Nations, maka pada intinya semua prioritas tersebut harus menjadi acuan Pemprov Sulut dengan berlandaskan kepada kepentingan masyarakat (people-centered) baik dalam prosesnya maupun hasilnya (outcome).
“Paling tidak, ketika para duta besar kembali ke negara masing-masing, ada sesuatu yang boleh dibawa pulang,” tutur Sarundajang sembari menghimbau kepada seluruh pihak untuk mensukseskan pertemuan ini. (*/jrp)
MANADO – Gubernur Sulut Dr SH Sarundajang yang didampingi Wakil Gubernur Dr Djouhari Kansil, Sekdaprov Ir. S. R. Mokodongan, dan sejumlah Kepala SKPD, dalam pertemuan dengan Conselor Head of Chancery of the permanent mission of the Republic of Indonesia to ASEAN J. S. George Lantu, menyatakan apresiasi kepada pihak CPR yang mempercayakan Sulut menjadi tuan rumah.
Menurut Sarundajang, dengan adanya pertemuan ini maka kembali membuka peluang untuk Sulut dalam melobi investasi. Menurut mantan Ketua Harian Badan Pengelola Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Manado- Bitung ini, banyak peluang investasi yang bias ditangkap dari pertemuan ini, tergantung bagaimana pihak Pemprov dalam mempromosikan berbagai potensi SDA yang tersedia.
“Dalam presentasi nanti akan ditawarkan berbagai potensi SDA di Sulut, dimana notabene potensi tersebut merupakan kebutuhan produksi andalan negara ASEAN,” jelas Sarundajang.
Menurut Sarundajang, mengacu dari tiga prioritas Indonesia sebagai anggota ASEAN yakni mendorong kemajuan pembentukan Komunitas ASEAN, menciptakan dynamic equilibrium melalui peningkatan kerjasama eksternal termasuk dalam kerangka East Asia Summit (EAS), dan meningkatkan peranan Komunitas ASEAN dalam komunitas masyarakat global, sesuai dengan tema ASEAN Community in a Global Community of Nations, maka pada intinya semua prioritas tersebut harus menjadi acuan Pemprov Sulut dengan berlandaskan kepada kepentingan masyarakat (people-centered) baik dalam prosesnya maupun hasilnya (outcome).
“Paling tidak, ketika para duta besar kembali ke negara masing-masing, ada sesuatu yang boleh dibawa pulang,” tutur Sarundajang sembari menghimbau kepada seluruh pihak untuk mensukseskan pertemuan ini. (*/jrp)