Manado – Ketika musim demam berdarah (DBD) rumah sakit kebanjiran pasien. Saking banyaknya tak jarang ada rumah sakit yang menolak pasien dengan alasan ruangan sudah penuh.
Pemandangan memiriskan terlihat di RSUP Kandou. Di rumah-sakit milik pemerintah pusat ini banyak pasien terpaksa menempati koridor karena kehabisan kamar.
Mengurangi pasien DBD di rumah-sakit, anggota komisi 4 DPRD Sulut Eva Sarundajang meminta pemerintah melengkapi fasilitas Puskesmas termasuk pengadaan laboratorium.
“Selama ini Puskesmas tidak bisa melayani pasien DBD karena tidak ada fasilitas laboratorium. Kedepan agar pasien tidak menumpuk di rumah sakit maka laboratorium untuk pemeriksaan darah perlu ada di Puskesmas”, tutur Eva Sarundajang, Minggu (1/2/2015).
Pernyataan tersebut didukung dr Daniel Simanguinsong dari RSUP Kandou. “Baru beberapa Puskesmas memiliki laboratorium seperti Puskesmas Bahu. Sebagian besar tidak ada sehingga harus dirujuk ke rumah-sakit”, tutur dr Daniel. (jerrypalohoon)
Manado – Ketika musim demam berdarah (DBD) rumah sakit kebanjiran pasien. Saking banyaknya tak jarang ada rumah sakit yang menolak pasien dengan alasan ruangan sudah penuh.
Pemandangan memiriskan terlihat di RSUP Kandou. Di rumah-sakit milik pemerintah pusat ini banyak pasien terpaksa menempati koridor karena kehabisan kamar.
Mengurangi pasien DBD di rumah-sakit, anggota komisi 4 DPRD Sulut Eva Sarundajang meminta pemerintah melengkapi fasilitas Puskesmas termasuk pengadaan laboratorium.
“Selama ini Puskesmas tidak bisa melayani pasien DBD karena tidak ada fasilitas laboratorium. Kedepan agar pasien tidak menumpuk di rumah sakit maka laboratorium untuk pemeriksaan darah perlu ada di Puskesmas”, tutur Eva Sarundajang, Minggu (1/2/2015).
Pernyataan tersebut didukung dr Daniel Simanguinsong dari RSUP Kandou. “Baru beberapa Puskesmas memiliki laboratorium seperti Puskesmas Bahu. Sebagian besar tidak ada sehingga harus dirujuk ke rumah-sakit”, tutur dr Daniel. (jerrypalohoon)