BITUNG—Gubernur Sulut, Sinyo Harry Sarundajang (SHS) diminta untuk berhenti mengobral janji pembangunan. Hal ini dikatakan salah satu personil LSM Lembeh Bersatu, Muzakhir Boven, terkait janji SHS dalam rapat paripurna DPRD Sulut, Jumat (23/9) lalu soal rencana pembangunan rel kereta api dari Bitung ke Makassar.
“Harusnya sebagai seorang gubernur, SHS lebih bijak dalam berbicara, jangan hanya mengobral janji yang sulit untuk direalisasikan. Karena jelas rencana pembangunan rel kereta api Bitung-Makassar baru wacana jadi belum pantas untuk diangkat didepan umum. Apalagi dalam siding istimewa paripurna DPRD,” kata Boven.
Boven sendiri mengaku sangat prihatin dengan janji-janji yang kerap dilontarkan oleh SHS, terutama masalah pembangunan di Sulut. Karena menurut Boven, janji yang disampaikan oleh SHS belum sepenuhnya direalisasikan, sehingga ia meminta agar pemimpin Sulut tersebut berhenti mengobral janji.
“Salah satu contoh nyata adalah pembangunan jalan Lingkar Lembeh yang sampai saat ini belum juga tuntas. Padahal SHS sudah beberapa tahun menjanjikan untuk membangun infrastruktur tersebut tapi sampai saat ini belum juga dibuktikan,” ujar Boven.
Belum lagi janji SHS soal pembangunan jalan tol Manado-Bitung yang menurut Boven belum jelas realisasinya. Dan kini kembali mengeluarkan wacana soal pembangunan rel kereta api Bitung-Makassar yang menurutnya hanya janji manis semata.
“Kami berharap SHS bisa konsisten untuk menepati janji, jangan kembali memberikan janji sebelum janji yang sebelumnya direalisasikan. Seperti jalan lingkar Lembeh yang tidak tuntas hingga kini yang kemudian kembali menjanjikan pembangunan jembatan Lembeh. Inikan namanya janji diatas janji,” katanya.(en)