Minsel, BeritaManado.com – Program Factory Sharing atau rumah produksi bersama dalam pembangunan pabrik kelapa dan turunannya di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) terus dimantapkan.
Hal itu membuat Pemerintah Kabupaten Minsel melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Minsel terus menggelar Focus Group Discussion (FGD).
FGD tersebut diketahui diikuti semua stakeholder terkait pembangunan. Mulai dari Dinas Lingkungan Hidup, Bapelitbang, Dinas Perdagangan dan dinas terkait lainnya.
“Maksud dari FGD yang kita gelar pekan lalu adalah dalam rangka memastikan Kabupaten Minsel layak untuk dibangun pabrik kelapa ini. Untuk itu setiap SKPD terkait harus turut serta karena mereka akan mengalokasikan dana pendukung di dalam RKPD 2022. Contohnya, di RKPD perubahan 2021 ini DLH harus mengalokasikan AMDAL untuk pembangunan pabrik,” ungkap Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Minsel DR Meidy Maindoka, Selasa (28/9).
Dia menambahkan, pembangunan pabrik dari program Factory Sharing tersebut murni anggaran dari Kementerian Koperasi dan UKM.
“Pekan depan akan turun dari Bapenas dan Kementerian Koperasi bersamaan dengan digulirkan program DED dan ini murni anggaran dari Kemenkop. Mega proyek ini penting karena merupakan perintah presiden dan berkat lobby pemerintah provinsi dan tentunya Bupati Franky Donny Wongkar dan Wabup Petra Yani Rembang sehingga bisa lokusnya di Minsel,” tambahnya.
Untuk itu, Maindoka berharap semua stakeholder bahkan dinas yang terkait dalam pembangunan harus serius membantu berjalannya program pembangunan tersebut.
“Jadi saya harap pabrik yang akan dibangun kedepan ini tidak akan mangkrak seperti pabrik-pabrik lain. Karena pabrik ini nantinya milik masyarakat Minsel. Bukan milik dinas Koperasi. Sementara untuk rencana pembangunan fisik pabrik akan dimulai pada tahun 2022 mendatang,” tukas Maindoka.
(**RonaldKalalo)