Tomohon, BeritaManado.com – Rumah Budaya Nasional (RBN) atau yang dalam bahasa Tombulu dikenal dengan nama Wale Ma’zani Tomohon kini telah mendunia, dikenal oleh berbagai negara.
Sering didatangi turis mancanegara, sang pemilik sekaligus pengelola Joudy Aray mengatakan bahwa ide didirikannya RBN berangkat dari kepedulian untuk melestarikan budaya Minahasa.
Kepada BeritaManado.com, Joudy Aray menuturkan kilas balik didirikannya Wale Ma’zani beberapa tahun silam.
“Tahun 2002, saya memulainya dengan menjadikan lokasi ini sebagai tempat untuk memproduksi alat musik Kolintang. Seiring perkembangannya, tahun 2012, Wale Ma’zani, oleh Kemendikbud dilakukan dinamakan Rumah Budaya Nusantara (RBN), disamping tetap memproduksi berbagai alat musik tradisional, pelaksana Diklat serta pertunjukan seni tradisional Minahasa yang eksis di Kota Tomohon,” ungkap Aray.
Ditambahkannya, Wale Ma’zani saat ini berkembang menjadi Desa Rintisan Wisata yang dilengkapi dengan berbagai atraksi yang dikemas dalam paket wisata dengan emmadukan unsur edukasi kultur dan rekreasi.
Semakin dikenalnya RBN Wale Ma’zani ini terbukti dengan banyaknya kunjungan turis mancanegara ke tempat yang berlokasi di Kelurahan Uluindano Kecamatan Tomohon Selatan ini.
“Saya bersyukur, RBN Wale Ma’zani semakin dikenal. Tujuannya yaitu melesarikan budaya Minahasa di Kota Tomohon melalui program promosi dan edukasi kepada masyarakat luas. Lebih dajuh tentang keberadaan RBN Wale Ma’zani, yaitu semakin bergairahnya kecintaan generasi muda untuk mencintai dan melestarikan budaya daerah,” harap Joudy Aray.
(Frangki Wullur)