Minsel, BeritaManado.com – Ribuan masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) berpotensi tidak akan menerima bantuan sosial (Bansos).
Ini berdasarkan data anomali yang dikirim Kementerian Sosial (Kemensos).
Data ini sudah diterima Dinas Sosial Minsel dan disampaikan ke keluarga penerima manfaat lewat pemerintah Desa dan Kelurahan.
“Warga diminta segera melakukan pemadanan data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,” ungkap Diane Najoan, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Minsel beberapa waktu lalu.
“Batas waktunya sampai akhir bulan September 2023 ini,” katanya lagi.
Diane Najoan mengatakan bahwa jika tidak melakukan pemadanan data, maka datanya akan hilang di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos.
“Operator Desa dan Kelurahan juga diharapkan agar dapat membantu kebutuhan masyarakat ini,” ujar Diane Najoan.
Sementara, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial di Dinsos Minsel, Arco Poli kepada wartawan BeritaManado.com mengatakan bahwa perbaikan data ini memang harus dilakukan.
Dirinya berpendapat, banyak orang mampu yang masih terdata di DTKS Kemensos sebagai penerima Bansos.
“Dengan adanya perbaikan data ini, maka dampaknya akan besar sekali,” kata Arco Poli.
Hal ini menurut Arco, sudah lebih baik agar bantuannya bisa terfokus dan tepat sasaran.
“Jadi, yang sudah wajib melakukan perbaikan data ada 1.400 keluarga dan batas waktunya sampai akhir bulan ini,” ujar Arco Poli.
“Jika tidak, akan langsung dikeluarkan dari data DTKS Kemensos sebagai penerima bantuan,” ujar dia.
Dikesempatan terpisah, Olfra Tompunu, selaku Operator di Desa Sulu Kecamatan Tatapaan, Minsel, pada Kamis (28/9/2023) membenarkan ada data anomali yang dikirim Dinsos Minsel.
“Setidaknya ada 61 penerima manfaat Desa Sulu yang harus melakukan pemadaman data di Dukcapil Minsel,” ungkap Olfra.
Dikatakan Olfra lagi, masalah NIK namun nama tidak sesuai menjadi permasalahan utama yang harus diperbaiki masyarakat di desanya.
“Selain itu, masalah data ganda, NIK yang dinonaktifkan dan NIK tidak padan oleh Dukcapil menjadi hal yang menonjol,” katanya lagi.
Namun dirinya sangat menyayangkan masih kurang perhatian masyarakat untuk memperbaiki masalah data di Dukcapil ini.
“Kami akan tetap membantu bagi masyarakat yang membutuhkan, hingga akhir waktu yang diberikan Dinsos kepada kami,” pungkas Olfra.
TamuraWatung