Manado – Meskipun gagal diusung PDI-Perjuangan pada Pilwako Kotamobagu, Benny Rhamdani konsisten menerima dan mendukung keputusan partai mengusung Rustam Simbala sebagai calon wakil bupati Kotamobagu.
“Hasil survey internal PDI-Perjuangan, saya berada pada ratting tertinggi, dan ini sudah diakui beberapa pengurus DPD. Apapun pahit keputusan politik yang diambil partai saya akan tetap memberikan dukungan penuh terhadap keputusan itu,” ujar Rhamdani.
Politisi senior ini juga menyerukan kepada para pendukungnya untuk mendukung serta mengamankan keputusan partai.
“Untuk para pendukung saya yang berasal dari PDI-Perjuangan saya akan menghimbau hal yang sama agar mereka mau menerima keputusan partai. Itu himbauan saya, tapi pertanggungjawaban mereka sebagai kader kepada pimpinan partai bukan kepada saya,” tambah Brani, panggilan akrabnya.
Meski demikian untuk pendukungnya yang berasal dari luar PDI-Perjuangan, Brani menyerahkan keputusan untuk memilih sesuai hati nurani. Karena menurutnya, mereka memiliki hak sesuai instruksi partai masing-masing.
“Kepada pendukung saya yang berasal dari luar PDI-Perjuangan tentu saya tidak boleh menghimbau apalagi memaksa, karena mereka mempunyai partai masing-masing. Karena yang mendukung saya selama ini tidak hanya berasal dari PDI-Perjuangan saja, tapi dari berbagai partai,” tegas Brani. (Jerry)
Manado – Meskipun gagal diusung PDI-Perjuangan pada Pilwako Kotamobagu, Benny Rhamdani konsisten menerima dan mendukung keputusan partai mengusung Rustam Simbala sebagai calon wakil bupati Kotamobagu.
“Hasil survey internal PDI-Perjuangan, saya berada pada ratting tertinggi, dan ini sudah diakui beberapa pengurus DPD. Apapun pahit keputusan politik yang diambil partai saya akan tetap memberikan dukungan penuh terhadap keputusan itu,” ujar Rhamdani.
Politisi senior ini juga menyerukan kepada para pendukungnya untuk mendukung serta mengamankan keputusan partai.
“Untuk para pendukung saya yang berasal dari PDI-Perjuangan saya akan menghimbau hal yang sama agar mereka mau menerima keputusan partai. Itu himbauan saya, tapi pertanggungjawaban mereka sebagai kader kepada pimpinan partai bukan kepada saya,” tambah Brani, panggilan akrabnya.
Meski demikian untuk pendukungnya yang berasal dari luar PDI-Perjuangan, Brani menyerahkan keputusan untuk memilih sesuai hati nurani. Karena menurutnya, mereka memiliki hak sesuai instruksi partai masing-masing.
“Kepada pendukung saya yang berasal dari luar PDI-Perjuangan tentu saya tidak boleh menghimbau apalagi memaksa, karena mereka mempunyai partai masing-masing. Karena yang mendukung saya selama ini tidak hanya berasal dari PDI-Perjuangan saja, tapi dari berbagai partai,” tegas Brani. (Jerry)