Oleh: Dra. Ivonne Kawatu
Pemboman, disana sini terjadi silih berganti dan ketika umat kristiani di Sulut dalam mempersiapkan diri di minggu-minggu sengsara, tiba-tiba kita dikejutkan dengan teror bom di kota sejuk Tomohon tepatnya di kantor pusat warga GMIM yg adalah denominasi gereja terbanyak di bumi nyiur melambai.
Betapa hancur lebur dan terkoyaknya hati kita yg bercampur aduk tidak terkirakan, karena ternyata terorisme telah masuk didaerah yang selama ini dianggap daerah paling aman, stabil, toleran dan rukun. Apakah ini keteledoran aparat atau justru teguran kepada kita semua untuk tetap waspada dan tidak lengah atas apa yang sudah kita dapat selama ini?
Iman kita diuji kembali sehingga perlu kesabaran dalam menghadapi cobaan ini. Karena ingat, ketika kita dalam keadaan tidak berdaya Kristus mati untuk kita pada waktu yang tepat, yang ditentukan Allah.
Ibarat tembok China dan juga menara yang menahan serangan bangsa Nomad dibangun olh raja Sye Huang Tie thn 210 SM demikianlah juga degan iman orang percaya yang harus kuat dibentengi untuk menahan segala serangan, cobaan, karena benteng kita adalah Tuhan. Maz 62:7 “Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah”
Seorang Kristen yg dipenuhi oleh Rohkudus ia akan dapat menahan cobaan yang datang dalam hidupnya walaupun itu berupa penderitaan-penderitaan yang berat sekalipun. Demikian juga ia akan dapat dipakai sebagai alat Tuhan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang tenggelam dalam dosa. Terorisme adalah kejahatan yang harus dituntaskan sampai habis tidak tersisakan karena mereka adalah insan manusia yang tidak berprikemanusiaan dan tentunya sebagai warga gereja dan masyarakat semuanya kita serahkan kepada Penegak Hukum untuk menuntaskannya secara cepat dan tepat, sehingga boleh terkuak dengan baik dan benar.
Kita bersyukur juga karena walaupun di beberapa titik pemboman terjadi di Indonesia untuk diledakkan pada JUmat Agung dimana ibadah perjamuan yang paling utama di agama Kristen tapi berkat kesigapan aparat kesemuanya itu tidak terledakan dan diyakini ini adalah campur tangan Tuhan karena Tuhan kita adalah dasyat yang akan tetap melindungi kita dibawah kepak tangan sayapNya
Bagi peneror-peneror bom yang ada disegala penjuru dunia, mintalah kepada Allah, supaya ia memberkati orang-orang yang kejam terhadapmu, ya, minta Allah memberkati mereka, jangan mengutuk. Kalau orang berbuat jahat kepadamu, jaganlah membalasnya degan kejahatan. Buatlah apa yang dianggap baik untuk semua orang.
Dari pihakmu berusahalah sedapat mungkin untuk hidup damai dengan semua orang. Hendaklah mengalahkan kejahatan degan kebaikan karena dengan mengasihi adalah anak Allah dan ia mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih, kasih kita saling mengasihi, Allah bersatu degan kita dan KasihNya menjadi sempurna dalam diri kita. Bersatu dengan kita.
Pengadilan dan Penghakiman mati Yesus di Jerusalem adalah peristiwa-peristiwa sejarah yang disaksikan oleh banyak orang. Peristiwa-peristiwa tersebut tertulis dalam perjanjian baru (Injil). Perjanjian baru mengajarkan bahwa degan kematian Yesus, manusia dimerdekakan dari kuasa dosa. Bersyukurlah kita sudah dimenangkan lewat kematian dan kebangkitan kristus haleluyah.
Semoga Perayaan Paskah dihari raya besar agama Kristen dan Katolik ini membawa kedamaian bagi kita semua dan di Paskah ke II ini tetap aman dan diberkati Tuhan karena umat kristen disamping masih beribadah dirumah gereja juga bagi pemuda dan remaja akan mengikuti Pawai Paskah melakoni penyaliban kristus, ini merupakan kesaksian yang harus disaksikan oleh kita semua.
Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan dan berbahagialah orang yang berlindung padaNya. Takut akan Tuhan hai orang-orangNya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia. Baik denominasi gereja dan lintas agama yang ada di Sulut patut dianjungi jempol karena kebersamaan, kepedulian dan solidaritas tetap diperlihatkan semoga sulut tak tergoyahkan.
Dra.Ivonne Kawatu
Kepala Bagian Fasos dan Keagamaan Biro Sosial Pemprov Sulawesi Utara.
Oleh: Dra. Ivonne Kawatu
Pemboman, disana sini terjadi silih berganti dan ketika umat kristiani di Sulut dalam mempersiapkan diri di minggu-minggu sengsara, tiba-tiba kita dikejutkan dengan teror bom di kota sejuk Tomohon tepatnya di kantor pusat warga GMIM yg adalah denominasi gereja terbanyak di bumi nyiur melambai.
Betapa hancur lebur dan terkoyaknya hati kita yg bercampur aduk tidak terkirakan, karena ternyata terorisme telah masuk didaerah yang selama ini dianggap daerah paling aman, stabil, toleran dan rukun. Apakah ini keteledoran aparat atau justru teguran kepada kita semua untuk tetap waspada dan tidak lengah atas apa yang sudah kita dapat selama ini?
Iman kita diuji kembali sehingga perlu kesabaran dalam menghadapi cobaan ini. Karena ingat, ketika kita dalam keadaan tidak berdaya Kristus mati untuk kita pada waktu yang tepat, yang ditentukan Allah.
Ibarat tembok China dan juga menara yang menahan serangan bangsa Nomad dibangun olh raja Sye Huang Tie thn 210 SM demikianlah juga degan iman orang percaya yang harus kuat dibentengi untuk menahan segala serangan, cobaan, karena benteng kita adalah Tuhan. Maz 62:7 “Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah”
Seorang Kristen yg dipenuhi oleh Rohkudus ia akan dapat menahan cobaan yang datang dalam hidupnya walaupun itu berupa penderitaan-penderitaan yang berat sekalipun. Demikian juga ia akan dapat dipakai sebagai alat Tuhan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang tenggelam dalam dosa. Terorisme adalah kejahatan yang harus dituntaskan sampai habis tidak tersisakan karena mereka adalah insan manusia yang tidak berprikemanusiaan dan tentunya sebagai warga gereja dan masyarakat semuanya kita serahkan kepada Penegak Hukum untuk menuntaskannya secara cepat dan tepat, sehingga boleh terkuak dengan baik dan benar.
Kita bersyukur juga karena walaupun di beberapa titik pemboman terjadi di Indonesia untuk diledakkan pada JUmat Agung dimana ibadah perjamuan yang paling utama di agama Kristen tapi berkat kesigapan aparat kesemuanya itu tidak terledakan dan diyakini ini adalah campur tangan Tuhan karena Tuhan kita adalah dasyat yang akan tetap melindungi kita dibawah kepak tangan sayapNya
Bagi peneror-peneror bom yang ada disegala penjuru dunia, mintalah kepada Allah, supaya ia memberkati orang-orang yang kejam terhadapmu, ya, minta Allah memberkati mereka, jangan mengutuk. Kalau orang berbuat jahat kepadamu, jaganlah membalasnya degan kejahatan. Buatlah apa yang dianggap baik untuk semua orang.
Dari pihakmu berusahalah sedapat mungkin untuk hidup damai dengan semua orang. Hendaklah mengalahkan kejahatan degan kebaikan karena dengan mengasihi adalah anak Allah dan ia mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih, kasih kita saling mengasihi, Allah bersatu degan kita dan KasihNya menjadi sempurna dalam diri kita. Bersatu dengan kita.
Pengadilan dan Penghakiman mati Yesus di Jerusalem adalah peristiwa-peristiwa sejarah yang disaksikan oleh banyak orang. Peristiwa-peristiwa tersebut tertulis dalam perjanjian baru (Injil). Perjanjian baru mengajarkan bahwa degan kematian Yesus, manusia dimerdekakan dari kuasa dosa. Bersyukurlah kita sudah dimenangkan lewat kematian dan kebangkitan kristus haleluyah.
Semoga Perayaan Paskah dihari raya besar agama Kristen dan Katolik ini membawa kedamaian bagi kita semua dan di Paskah ke II ini tetap aman dan diberkati Tuhan karena umat kristen disamping masih beribadah dirumah gereja juga bagi pemuda dan remaja akan mengikuti Pawai Paskah melakoni penyaliban kristus, ini merupakan kesaksian yang harus disaksikan oleh kita semua.
Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan dan berbahagialah orang yang berlindung padaNya. Takut akan Tuhan hai orang-orangNya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia. Baik denominasi gereja dan lintas agama yang ada di Sulut patut dianjungi jempol karena kebersamaan, kepedulian dan solidaritas tetap diperlihatkan semoga sulut tak tergoyahkan.
Dra.Ivonne Kawatu
Kepala Bagian Fasos dan Keagamaan Biro Sosial Pemprov Sulawesi Utara.