MANADO – Program revitalisasi pertanian dan perikanan yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara( Sulut) harus lebih lengkap, dengan menyentuh aspek pemasaran.
“Revitalisasi pertanian dan perikanan lebih terfokus pada upaya peningkatan produksi, ini harus dilengkapi dengan aspek pemasarannya sehingga memberi hasil nyata bagi petani dan nelayan,” kata Pemimpin Bank Indonesia (BI) Manado Ramlan Ginting, Kamis (8/3).
Ramlan mengatakan, aspek pemasaran sangat penting, sebab meskipun produksinya meningkat tetapi terjadi gangguan pasar, maka hasilnya tidak akan maksimal.
“Pertanian dan perikanan direvitalisasi tujuannya bagaimana peningkatan produksi kedua sektor ini bisa memberi dampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Ramlan.
Kesejahteraan bertambah, berarti terkait bukan hanya banyaknya hasil yang diproduksi, tetapi bagaimana barang yang dihasilkan laku di pasaran atau tidak.
“Karena itu, pemerintah daerah supaya jangan hanya fokus produksi mengalami peningkatan, tetapi juga harus dibarengi bagaimana penciptaan pasar lebih luas, sebab dengan demikian akan terjadi peningkatan pendapatan,” kata Ramlan.
Dalam pertemuan tim pengendali inflasi daerah(TPID) Provinsi Sulut, kata Ramlan, BI sudah memberi masukan kepada pemerintah daerah agar masalah pemasaran ini menjadi perhatian pemerintah juga.
“Selama ini aspek pemasaran sepenuhnya diserahkan kepada penghasil produk pertanian dan perikanan, seharusnya pemerintah juga berperan pada sisi ini,” kata Ramlan.(jor)
MANADO – Program revitalisasi pertanian dan perikanan yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara( Sulut) harus lebih lengkap, dengan menyentuh aspek pemasaran.
“Revitalisasi pertanian dan perikanan lebih terfokus pada upaya peningkatan produksi, ini harus dilengkapi dengan aspek pemasarannya sehingga memberi hasil nyata bagi petani dan nelayan,” kata Pemimpin Bank Indonesia (BI) Manado Ramlan Ginting, Kamis (8/3).
Ramlan mengatakan, aspek pemasaran sangat penting, sebab meskipun produksinya meningkat tetapi terjadi gangguan pasar, maka hasilnya tidak akan maksimal.
“Pertanian dan perikanan direvitalisasi tujuannya bagaimana peningkatan produksi kedua sektor ini bisa memberi dampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Ramlan.
Kesejahteraan bertambah, berarti terkait bukan hanya banyaknya hasil yang diproduksi, tetapi bagaimana barang yang dihasilkan laku di pasaran atau tidak.
“Karena itu, pemerintah daerah supaya jangan hanya fokus produksi mengalami peningkatan, tetapi juga harus dibarengi bagaimana penciptaan pasar lebih luas, sebab dengan demikian akan terjadi peningkatan pendapatan,” kata Ramlan.
Dalam pertemuan tim pengendali inflasi daerah(TPID) Provinsi Sulut, kata Ramlan, BI sudah memberi masukan kepada pemerintah daerah agar masalah pemasaran ini menjadi perhatian pemerintah juga.
“Selama ini aspek pemasaran sepenuhnya diserahkan kepada penghasil produk pertanian dan perikanan, seharusnya pemerintah juga berperan pada sisi ini,” kata Ramlan.(jor)