Bitung—Rambu-rambu lalulintas menjadi hambatan Dishub Kota Bitung menerapkan sistim rayonisasi angkutan dalam kota (Angkot). Mengingat rambu merupakan fasilitas penting sebagai petunjuk bagi para sopir Angkot ketika kebijakan tersebut sudah diberlakukan.
“Saat ini kita masih menunggu rambu-rambu yang sementara dipesan dan ini yang mengakibatkan sistim rayonisasi belum kita berlakukan,” kata Kasubdin Dishub, Vecky Sangkaeng, Kamis (27/6).
Sangkaeng mengatakan, pihaknya telah memesan puluhan rambu ke pihak kontraktor dan itu sementara dalam tahap pengadaan. Dimana khusus untuk pemberlakuan sistim rayonisasi ini menelan anggaran sekitar Rp400 jutaan.
“Yang jelas kita berupaya dalam tahun ini rayonisasi sudah terlaksana agar semua masyarakat bisa terlayani Angkot,” katanya.
Ia mengatakan, ada 11 trayek yang nantinya akan diberlakukan ketika sistim rayonisasi terlakasana. Diamana 11 trayek ini akan diatur sedemikian rupa agar bisa melayani warga hingga ke pinggiran kota.
“Kita sendiri berharap sistim rayonisasi bisa segera diwujudkan namun sayangnya fasilitas penunjang yang belum memadai sehingga pelaksanaan harus tertunda,” katanya.(enk)
Bitung—Rambu-rambu lalulintas menjadi hambatan Dishub Kota Bitung menerapkan sistim rayonisasi angkutan dalam kota (Angkot). Mengingat rambu merupakan fasilitas penting sebagai petunjuk bagi para sopir Angkot ketika kebijakan tersebut sudah diberlakukan.
“Saat ini kita masih menunggu rambu-rambu yang sementara dipesan dan ini yang mengakibatkan sistim rayonisasi belum kita berlakukan,” kata Kasubdin Dishub, Vecky Sangkaeng, Kamis (27/6).
Sangkaeng mengatakan, pihaknya telah memesan puluhan rambu ke pihak kontraktor dan itu sementara dalam tahap pengadaan. Dimana khusus untuk pemberlakuan sistim rayonisasi ini menelan anggaran sekitar Rp400 jutaan.
“Yang jelas kita berupaya dalam tahun ini rayonisasi sudah terlaksana agar semua masyarakat bisa terlayani Angkot,” katanya.
Ia mengatakan, ada 11 trayek yang nantinya akan diberlakukan ketika sistim rayonisasi terlakasana. Diamana 11 trayek ini akan diatur sedemikian rupa agar bisa melayani warga hingga ke pinggiran kota.
“Kita sendiri berharap sistim rayonisasi bisa segera diwujudkan namun sayangnya fasilitas penunjang yang belum memadai sehingga pelaksanaan harus tertunda,” katanya.(enk)