Remboken, BeritaManado.com — Curah hujan mengguyur keras di Kabupaten Minahasa berdampak puluhan rumah 2 Desa di Kecamatan Remboken digenangi banjir, meski ditimpa musibah banjir masyarakat menanggapi biasa saja, mengingat peristiwa datangnya bukan baru sekali tapi sudah berulang-ulang kali.
Banjir menimpa 2 Desa, yaitu Desa Pererenan Talikuran dan Desa Sangian Leleko akibat diguyur hujan keras, Jumat (11/5/2018) kemarin.
Penyebab banjir di 2 Desa faktornya berbeda, banjir di Desa Pererengan Talikuran lantaran air meluap dari permukaan Danau Tondano, sedang banjir di Desa Sangian Leleko akibat kiriman air dari atas gunung.
“Manakala cuaca diguyur hujan keras 1 jam saja air meluap menggenangi rumah di sekitar mereka,” papar Ferry Turang, Jumat (11/5/2018), malam di Remboken.
Dikatakannya, selain air sering meluap banjir disebabkan, lokasi termasuk dataran rendah, makanya daerah sekitar sudah cukup lama menjadi langganan banjir. Senada disampaikan Oleng Supit warga yang sama, dimana menurutnya, berdasar data terakhir kurang lebih 75 rumah di Desa Talikuran terendam banjir, sedang Desa Leleko jumlahnya juga banyak.
“Apa mau dikata musibah sering terjadi, warga pasrah tapi tetap berharap uluran tangan dari Pemerintah,” tutup Oleng Supit.
(Ferry Lesar)
Remboken, BeritaManado.com — Curah hujan mengguyur keras di Kabupaten Minahasa berdampak puluhan rumah 2 Desa di Kecamatan Remboken digenangi banjir, meski ditimpa musibah banjir masyarakat menanggapi biasa saja, mengingat peristiwa datangnya bukan baru sekali tapi sudah berulang-ulang kali.
Banjir menimpa 2 Desa, yaitu Desa Pererenan Talikuran dan Desa Sangian Leleko akibat diguyur hujan keras, Jumat (11/5/2018) kemarin.
Penyebab banjir di 2 Desa faktornya berbeda, banjir di Desa Pererengan Talikuran lantaran air meluap dari permukaan Danau Tondano, sedang banjir di Desa Sangian Leleko akibat kiriman air dari atas gunung.
“Manakala cuaca diguyur hujan keras 1 jam saja air meluap menggenangi rumah di sekitar mereka,” papar Ferry Turang, Jumat (11/5/2018), malam di Remboken.
Dikatakannya, selain air sering meluap banjir disebabkan, lokasi termasuk dataran rendah, makanya daerah sekitar sudah cukup lama menjadi langganan banjir. Senada disampaikan Oleng Supit warga yang sama, dimana menurutnya, berdasar data terakhir kurang lebih 75 rumah di Desa Talikuran terendam banjir, sedang Desa Leleko jumlahnya juga banyak.
“Apa mau dikata musibah sering terjadi, warga pasrah tapi tetap berharap uluran tangan dari Pemerintah,” tutup Oleng Supit.
(Ferry Lesar)