“Prioritaskan Pembangunan RSUD”
MANADO – Belum tuntas pembahasan rancana pembangunan gedung deprov baru dan trade centre. Pemprov Sulut telah merencanakan pembangunan Rumah-Sakit Umum Daerah (RSUD) di lokasi RS Ratumbuysang. Rapat dengar pendapat bersama DPRD Sulut digelar kemarin.
Namun bagi Sus Sualang-Pangemanan, wakil ketua deprov, pembangunan RSUD harus diprioritaskan ketimbang pembangunan gedung dewan baru dan trade centre. Bahkan srikandi partai berlambang banteng moncong putih ini mengusulkan rencana pembangunan gedung dewan ditunda.
“Saya lebih setuju untuk memprioritaskan pembangunan RSUD ketimbang gedung dewan baru, karena ini juga sesuai dengan program pembangunan nasional yang memprioritaskan pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan. Kalau perlu rencana pembangunan gedung dewan ditunda,” ujar Sus Sualang, Selasa (5/7) siang.
Usul Sualang mendapat dukungan pengamat politik dan pemerintahan Taufik Tumbelaka. Menurut mantan aktifis UGM ini, keberadaan gedung dewan baru belum mendesak jika berkaca pada kehadiran legislator di gedung cengkeh.
“Apakah sudah perlu gedung dewan baru sementara kehadiran anggota dewan paling tinggi 40 persen. Lebih baik anggaran pembangunan diutamakan pada bidang pendidikan dan kesehatan,” tukas Tumbelaka. (jry)
“Prioritaskan Pembangunan RSUD”
MANADO – Belum tuntas pembahasan rancana pembangunan gedung deprov baru dan trade centre. Pemprov Sulut telah merencanakan pembangunan Rumah-Sakit Umum Daerah (RSUD) di lokasi RS Ratumbuysang. Rapat dengar pendapat bersama DPRD Sulut digelar kemarin.
Namun bagi Sus Sualang-Pangemanan, wakil ketua deprov, pembangunan RSUD harus diprioritaskan ketimbang pembangunan gedung dewan baru dan trade centre. Bahkan srikandi partai berlambang banteng moncong putih ini mengusulkan rencana pembangunan gedung dewan ditunda.
“Saya lebih setuju untuk memprioritaskan pembangunan RSUD ketimbang gedung dewan baru, karena ini juga sesuai dengan program pembangunan nasional yang memprioritaskan pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan. Kalau perlu rencana pembangunan gedung dewan ditunda,” ujar Sus Sualang, Selasa (5/7) siang.
Usul Sualang mendapat dukungan pengamat politik dan pemerintahan Taufik Tumbelaka. Menurut mantan aktifis UGM ini, keberadaan gedung dewan baru belum mendesak jika berkaca pada kehadiran legislator di gedung cengkeh.
“Apakah sudah perlu gedung dewan baru sementara kehadiran anggota dewan paling tinggi 40 persen. Lebih baik anggaran pembangunan diutamakan pada bidang pendidikan dan kesehatan,” tukas Tumbelaka. (jry)