Manado – Banyak calon pilkada buat janji tidak menggunakan uang dalam kampanye, tapi lihat saja fakta di lapangan. Semisal Vonny Panambunan. Ia tidak segan-segan “menghamburkan uang” di hadapan massa. Jumlah uang yang dihabiskan untuk memuaskan permintaan massa jumlahnya milyaran rupiah.
Demikian juga dengan Fransiska Tuwaidan, anggota DPRD kabupaten Minahasa Utara. Setali tiga uang. Eta panggilan akrabnya, juga membagi uang dalam amplop. Ia digadang untuk maju dalam pemilihan bupati Minahasa Utara mendatang.
Sejumlah orang yang ditemui Beritamanado mengungkapkan sulit untuk meniadakan politik uang dalam pilkada di Sulut. Nampaknya hukum ekonomi supply and demand tetap saja berlaku dalam politik. CHRISTY MANARISIP
Berita Terbaru
-
Franky Wongkar Bawa Bantuan Untuk Pasutri Renta dan Kurang Mampu di Uwuran Dua
Minggu, 28 Mei 2023, 21:29
-
Kisah Penantian Nenek Jima Jemaah Haji Berusia Se-abad Asal Sulawesi Utara, Tak Pernah Tinggalkan Sholat 5 Waktu
Minggu, 28 Mei 2023, 20:23
-
Kredit UMKM BRI Terus Tumbuh Capai Rp989,6 Triliun
Minggu, 28 Mei 2023, 20:13
-
Perjuangan Sri Wahyuni Sediakan Akses Keuangan Formal di Kampung Nelayan
Minggu, 28 Mei 2023, 20:00
-
Ricuh 2 Kelompok Pemuda di Kafe RnB Megamas Berujung Penikaman
Minggu, 28 Mei 2023, 18:17
-
Alamak! Perempuan Sekamar Bareng Wakil Bupati, Ternyata Ibu Kabid Cantik Dona Lulusan IPDN
Minggu, 28 Mei 2023, 17:32
-
SMRC: Memasuki 2023, Efek Kinerja Joko Widodo Berdampak Positif pada Prabowo Subianto
Minggu, 28 Mei 2023, 17:11
-
Catatan Dino Gobel: Pariwisata Sulut Terus Menggeliat
Minggu, 28 Mei 2023, 16:58
-
Ronald Lumbuun: Meskipun Ayah dan Ibu Meninggalkan, Tuhan Menyambutmu
Minggu, 28 Mei 2023, 16:02