Bitung – Dugaan pendaratan darurat helicopter milik PT Transwisata Prima A di lapangan Sari Cakalang, Selasa (30/7) dibantah pilot helicopter. Dimana menurut sang pilot, R Among, pihaknya memang bertujuan untuk mendarat di lapangan Sari Cakalang sesuai dengan tujuan perjalanan.
“Siapa bilang kami mendarat darurat. Tujuan kami memang lapangan Sari Cakalang dan sudah miminta ijin kepada walikota,” kata Among.
Among mengaku, rute penerbangan mereka sebelum mendarat di lapangan Sari Cakalang adalah daerah Tanaheangko Minahasa. “Kami start dari bandara Sam Ratulangi menuju Tanawangko dan saat ini Kota Bitung,” katanya.
Ditanya soal siapa keempat penumpang yang diangkutnya, ia enggan untuk mengatakannnya. Dengan alasan dirinya hanya pilot yang bertugas mengantar para penumpang yang mencarter helicopter yang dikemudikannya.
“Saya tidak tahu siapa mereka, karena saya hanya diperintakan untuk mengantar mereka,” katanya.
Sementara itu, dari informasi, keempat penumpang yang diantar Among tersebut adalah pengusaha kapal. Dimana keempatnya meninjau proses perbaikan salah satu kapal milik mereka yang sementara menjalani perbaikan di salah satu DOK kapal di Aertembaga.
Bahkan beredar kabar jika salah satu penumpang helicopter tersebut adalah anak dari pengusaha Artalyta Suryani yang hendak mengecek kapal miliknya di Aertembaga. (enk)
Bitung – Dugaan pendaratan darurat helicopter milik PT Transwisata Prima A di lapangan Sari Cakalang, Selasa (30/7) dibantah pilot helicopter. Dimana menurut sang pilot, R Among, pihaknya memang bertujuan untuk mendarat di lapangan Sari Cakalang sesuai dengan tujuan perjalanan.
“Siapa bilang kami mendarat darurat. Tujuan kami memang lapangan Sari Cakalang dan sudah miminta ijin kepada walikota,” kata Among.
Among mengaku, rute penerbangan mereka sebelum mendarat di lapangan Sari Cakalang adalah daerah Tanaheangko Minahasa. “Kami start dari bandara Sam Ratulangi menuju Tanawangko dan saat ini Kota Bitung,” katanya.
Ditanya soal siapa keempat penumpang yang diangkutnya, ia enggan untuk mengatakannnya. Dengan alasan dirinya hanya pilot yang bertugas mengantar para penumpang yang mencarter helicopter yang dikemudikannya.
“Saya tidak tahu siapa mereka, karena saya hanya diperintakan untuk mengantar mereka,” katanya.
Sementara itu, dari informasi, keempat penumpang yang diantar Among tersebut adalah pengusaha kapal. Dimana keempatnya meninjau proses perbaikan salah satu kapal milik mereka yang sementara menjalani perbaikan di salah satu DOK kapal di Aertembaga.
Bahkan beredar kabar jika salah satu penumpang helicopter tersebut adalah anak dari pengusaha Artalyta Suryani yang hendak mengecek kapal miliknya di Aertembaga. (enk)