Bitung – Kendati Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Oktav Kandoli mengaku telah meminta maaf dan berdamai dengan korban, namun puluhan Pers Kota Bitung tetap meminta ia dicopot dari jabatannya.
“Memang masalah ini sudah diatur damai antara kedua belah pihak. Namun, yang masih belum bisa kami terima selaku insan Pers apa yang dilakukan oknum pejabat tersebut tidak menunjukan sikap sebagai seorang pejabat publik,” kata salah satu wartawan senior Kota Bitung, Wilson Wonte.
Untuk itulah dirinya selaku insan Pers yang sudah 17 tahun mengabdikan diri dibidang jurnalistik mendesak dan meminta agar masalah ini bisa dibawa ke ranah rapat dengar pendapat dengan DPRD Kota Bitung.
“Saya sudah melayangkan surat kepada Komisi A DPRD, dan telah dijadwalkan beberapa waktu lalu namun ditunda pelaksanaannya,” katanya.
Menurutnya, pertimbangan mengapa masalah ini harus dibawa ke ranah rapat dengar pendapat dengan DPRD Kota Bitung karena Pemkot hanya memberikan tuguran secara lisan kepada Kandoli yang sengaja menjepit tangan Fery Bolung wartawan Gita Lestari FM ketika melakukan wawancara.
“Kalau mau ikut keinginan kami jujur, kami tidak suka dengan prilaku dan perbuatan oknum pejabat tersebut jadi kami ingin dia diberhentikan dari jabatannya sebagai kepala dinas,” katanya.(enk)
Bitung – Kendati Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Oktav Kandoli mengaku telah meminta maaf dan berdamai dengan korban, namun puluhan Pers Kota Bitung tetap meminta ia dicopot dari jabatannya.
“Memang masalah ini sudah diatur damai antara kedua belah pihak. Namun, yang masih belum bisa kami terima selaku insan Pers apa yang dilakukan oknum pejabat tersebut tidak menunjukan sikap sebagai seorang pejabat publik,” kata salah satu wartawan senior Kota Bitung, Wilson Wonte.
Untuk itulah dirinya selaku insan Pers yang sudah 17 tahun mengabdikan diri dibidang jurnalistik mendesak dan meminta agar masalah ini bisa dibawa ke ranah rapat dengar pendapat dengan DPRD Kota Bitung.
“Saya sudah melayangkan surat kepada Komisi A DPRD, dan telah dijadwalkan beberapa waktu lalu namun ditunda pelaksanaannya,” katanya.
Menurutnya, pertimbangan mengapa masalah ini harus dibawa ke ranah rapat dengar pendapat dengan DPRD Kota Bitung karena Pemkot hanya memberikan tuguran secara lisan kepada Kandoli yang sengaja menjepit tangan Fery Bolung wartawan Gita Lestari FM ketika melakukan wawancara.
“Kalau mau ikut keinginan kami jujur, kami tidak suka dengan prilaku dan perbuatan oknum pejabat tersebut jadi kami ingin dia diberhentikan dari jabatannya sebagai kepala dinas,” katanya.(enk)