Manado, BeritaManado.com — Indonesia dan Filipina memiliki hubungan erat di bidang ekonomi.
Letak kedua wilayah yang berdekatan, membuat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Manila ingin mempermantap konektifitas kedua negara yang dispesifikan kepada Kota Manado/Bitung dan Davao/General Santos.
Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Manila, Kusuma Pradopo mengatakan pihaknya kini sedang membuat konsep agar aksifitas ekonomi kedua wilayah semakin meningkat.
Hal penting yang perlu dilakukan kata Kusuma Pradopo adalah sosialisasi dan kerja sama semua pihak terkait.
Selanjutnya, melakukan identifikasi potensi dan hambatan yang biasa ditemui.
“Harus dibentuk media komunikasi antar pemerintah daerah dan pengelola isu-isu perbatasan dalam hal ini pelabuhan, pabean, imigrasi, karantina dan coastguard. Demikian pula antar pelaku usaha, penggiat pariwisata, kawasan insdutri dan sebagainya,” jelas Kusuma Pradopo melalui rapat virtual yang digagas KBRI Manila bersama sejumlah pengurus Kamar Dagang Industri (Kadin) Sulut, Selasa (25/8/2020).
Kusuma menuturkan, berdasarkan riset Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri, ada banyak bahan baku yang saling dibutuhkan kedua negara.
Baik dalam bentuk produk makanan, minuman hingga sumber daya alam pertambangan.
Selain itu, kata dia, minuman beralkohol menjadi item produk perdagangan antara Indonesia dan Filipina.
Bahkan, hasil pertemuan Kemenko Perekonomian dan Departmen of Trade and Industry (DTI) membicarakan perdagangan bawang merah, nenas, mangga dan pisang.
“Kami juga melakukan pertemuan dengan Kadin di Davao City, dimana mereka membutuhkan impor kopra, tuna dan jagung. Selain itu, dibahas pula soal peluang investasi di bidang pariwisata Sulut,” terang Pradopo.
Ia mengatakan, kerjasama ekonomi Sulut dan Davao City kian menjanjikan.
Pasalnya, selain faktor geografis kedua wilayah berdekatan, kini telah dibuka penerbangan langsung Manado-Davao City-Manado dari masing-masing maskapai kedua negara.
“Makanya kami dari KBRI berinisiatif memfasilitasi kegiatan-kegiatan ekonomi, baik bersifat perdagangan, investasi dan pariwisata,” terangnya.
(Alfrits Semen)
Baca juga berita terkait hubungan Indonesia-Filipina:
- Berdayakan Pulau Miangas, Aktifitas Ekonomi Sulut-Davao City Diyakini Menggeliat
- Minuman Beralkohol Masuk Item Perdagangan Indonesia-Filipina
- Penerbangan Internasional Perdana Manado-Davao oleh Garuda Indonesia
- Babak Baru Penerbangan Langsung Manado-Davao Dimulai
- 17 Mei, Philipine Airlines Resmikan Manila-Manado, Seoul dan Tokyo Transit via Cebu
- Langsung Kerja, Tim ASITA Sulut Mengikuti Workshop Davao-Manado Tourism Business Meeting and Tour Package
- Lima Bulan Setelah Diresmikan, Jalur RoRo Davao-Bitung Tak Kunjung Beroperasi
- Pelayaran Perdana Kapal RoRo Davao-Bitung, OLLY DONDOKAMBEY Optimis Ekspor Sulut Ke Filipina Meningkat
- Sulut dan Mindanao Gelar Pertemuan Bahas Kerjasama Ekonomi
- Terungkap dari Pertemuan Gubernur dan Konjen, Filipina Berminat Beli Kopra Sulut
- Sapa Warga Sulut, Sinyo Harry Sarundajang Kenang Awal Jadi Dubes
- Begini Kisah Keakraban Sinyo Harry Sarundajang bersama Presiden Filipina
- Di Manila, Begini Perayaan Syukur HUT Pernikahan Kel Sarundajang-Laoh Tambuwun ke-50
- Perayaan Syukur 50 Tahun Perkawinan Keluarga Sarundajang-Laoh Tambuwun, Makati Rasa Manado
- 75 Tahun SARUNDAJANG: Persona, Pesona dan Sasmita