Manado – Menjabat Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh untuk negara Filipina, kepulauan Marshal dan Palau, Dr. Sinyo Harry Sarundajang (SHS) mengemban tugas dan tanggung-jawab tidak ringan.
Kedekatan dengan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, diakui Sinyo Sarundajang memudahkan diplomasi bilateral Indonesia dengan Filipina.
“Saya akrab dengan Presiden Duterte sejak 1988. Berawal dari peristiwa nelayan yang ditahan. Oleh Gubernur Rantung ketika itu saya menjabat walikota Bitung ditugaskan ke Filipina,” jelas Sarundajang kepada wartawan di rumah kediamannya di Winangun, Rabu (26/12/2018) siang.
Dikisahkan Sarundajang, ketika itu dia mengambil langkah berani dari Siau menuju General Santos, Davao, bertemu Rodrigo Duterte saat itu menjabat Walikota Davao.
“Dari Siau ke General Santos Davao kami empat orang. Saya ketemu pak Duterte ketika itu. Sejak saat itu saya berhubungan akrab sampai saat ini. Tahun 1992 saya dengan Duterte menandatangani Sister City Bitung dan Davao,” tandas Sarundajang.
Sinyo Sarundajang mengakui Duterte adalah figur terbuka dan tulus membantu memudahkannya menjalin kesepakatan berdasarkan kebijakan pimpinan negara.
“Ke depan kita akan maksimalkan kerjasama perhubungan udara. Selama ini ke Manila dari Jakarta mahal,” terang Sarundajang.
(Rds)