Manado, BeritaManado.com — Maskapai penerbangan Garuda Indonesia resmi mengoperasikan rute penerbangan langsung Manado (Sulawesi Utara, Indonesia) – Davao (Filipina) pulang pergi (PP).
Pengoperasian rute tersebut ditandai dengan keberangkatan dari Bandara Sam Ratulangi Manado, Jumat (27/9/2019).
Pukul 10.30 WITA tepat pesawat lepas landas menggunakan pesawat ATR 72-600.
Wartawan BeritaManado.com berkesempatan ikut serta dalam penerbangan perdana bernomor GA-7401 tersebut bersama Wakil Gubernur Sulut, Drs Steven Kandouw; Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra; Duta Besar Filipina untuk Indonesia, Leehiong T. Wee; Direktur Asia Tenggara-Kemlu, Denny Abdi; Wakil Ketua DPRD Sulut, Victor Mailangkay; Oscar Orcine, Konjen Filipina di Manado; Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar, Muh Ricky Fauziyani; Wabup Bupati Sitaro, John Palandung; Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Bitung, Audy Pangemanan; Staf Khusus Gubernur Bidang Pariwisata, Dino Gobel; jajaran pejabat pemerintah Provinsi Sulawesi Utara; Perwakilan Diplomatik Filipina di Indonesia; Association of the Indonesia Tour and Travel Agencies (ASITA) Sulut serta rombongan lainnya.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-GAJ berkapasitas 70 kursi itu mendarat mulus di Bandara Francisco Bangoy International Airport Davao (Davao International Airport) pukul 12.10 waktu setempat, setelah terbang selama 1 jam dan 40 menit.
Kedatangan pesawat disambut dengan prosesi water salute, dilakukan dengan menyiram air ke badan pesawat dari dua mobil pemadam kebakaran.
Acara penyambutan penerbangan perdana di Bandara Fransisco Bangoy International Airport dihadiri oleh Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh untuk Filipina, Kepulauan Marshal dan Palau Dr Sinyo Harry Sarundajang; Secretary Emmanuel Piñol Chairman Mindanao Development Authority; Dicky Fabrian, Konsul Jenderal RI Davao City; pejabat-pejabat pemerintah daerah kota Davao dan Region XI; perwakilan dari Garuda Indonesia, berbagai asosiasi perjalanan dan media.
Manado Pintu Gerbang ke Banyak Tujuan
“Dibukanya kembali penerbangan Manado-Davao merupakan peningkatan dari perjanjian transportasi udara yang ditandatangani antara kedua negara pada 24 Maret 1972 lalu, dan dalam perkembangannya juga disepakati Memorandum of Understanding on Expansion of Air Linkages between Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, and the Philippines (BIMP) pada 2007 dimana Manado dan Davao merupakan titik yang akan ditunjuk” kata Dubes Dr Sinyo Harry Sarundajang dalam sambutannya di VIP Lounge Airport Davao City.
Dubes Sarundajang menceritakan, sebelum menjadi Duta Besar Indonesia untuk Filipina, 30 tahun yang lalu dirinya adalah Wali Kota Bitung (Sulawesi Utara).
“Saya adalah walikota Bitung, dan selama waktu itu, saya mendapat kehormatan untuk bertemu dengan seorang Wali Kota dari Davao yang telah menjadi teman sejati. Wali Kota itu sekarang adalah Presiden Filipina, dan sudah menjadi saudara kandung saya, Mr Rodrigo Roa Duterte,” ujar Sarundajang menambahkan.
Dubes Sarundajang berharap bahwa konektivitas antara masyarakat Indonesia dan Filipina dapat terus ditingkatkan.
“Karena Davao adalah pusat ekonomi dan Manado merupakan pusat bisnis dan pintu gerbang ke banyak tujuan,” kata Sarundajang menambahkan.
Emmanuel Piñol Chairman Mindanao Development Authority dalam sambutannya menyampaikan keyakinannya bahwa rute Davao-Manado akan disambut baik oleh masyarakat dikedua negara mengingat hubungan dan interaksi yang berlangsung yang sudah terjalin sangat lama dengan adanya kesamaan sejarah, kesamaan kata dalam bahasa yang digunakan dengan hampir 5000 kata yang sama dapat ditemukan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Visaya sebagai bahasa lokal masyarakat Mindanao di Filipina Selatan.
Untuk keberlanjutannya dibutuhkan kreativitas memanfaatkan pasar dan hingga masyarakat kedua negara dalam berkunjung akan merasa nyaman serasa dikampung sendiri.
Hadir juga dalam pembukaan penerbangan tersebut Direktur Asia Tenggara-Kemlu, Denny Abdi, yang menekankan bahwa pembukaan rute penerbangan langsung oleh Garuda Indonesia ke Davao City merupakan salah satu capaian penting yang menandai perayaan HUT hubungan Diplomatik 70 tahun Indonesia dan Filipina.
Filipina merupakan mitra dagang sangat penting bagi Indonesia.
Hubungan erat ekonomi perdagangan dan pariwisata kedua negara tentunya akan terus meningkat dengan adanya konektivitas yang memadai antara kedua negara.
Konektivitas Tanpa Batas
Sementara itu Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra menyatakan bahwa layanan ini juga merupakan bagian dari upaya maskapai penerbangan untuk menyediakan konektivitas tanpa batas bagi para penumpang di kedua negara melalui penerbangan regular yang menghubungkan Manado ke Davao.
“Kami berharap layanan penerbangan dari Manado ke Davao ini akan lebih meningkatkan kegiatan ekonomi, investasi, perdagangan dan pariwisata di antara kedua negara, juga dengan menawarkan akses yang lebih mudah bagi para pengguna jasa penerbangan antara Davao sebagai salah satu kota pusat bisnis di Filipina Selatan ke berbagai tujuan di Sulut,” ujar Askhara.
Askhara menambahkan, dengan 2,3 juta orang bepergian ke Davao pada tahun 2018, maka layanan baru ini akan menjadi peluang potensial untuk dunia wisata di Kota Manado.
“Penerbangan langsung Manado-Davao PP ini juga diharapkan dapat menarik wisatawan mancanegara dari Davao untuk menjelajah destinasi wisata lainnya di Manado dan kota-kota lain di Sulawesi Utara,” kata Askhara.
Meningkatkan Hubungan yang Lebih Baik Antara Kedua Negara
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menugaskan Wakil Gubernur Steven Kandouw untuk memimpin rombongan ke Davao.
Kepada BeritaManado.com, Steven Kandouw mengatakan bahwa pembukaan rute penerbangan Manado-Davao tentu akan meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan ke Sulut.
“Tentu saja ini akan mendorong tingkat kunjungan wisatawan dari Filipina untuk datang ke Manado dan daerah lainnya di Provinsi Sulawesi Utara,” kata Steven Kandouw.
Dirinya optimis, arus kunjungan bukan hanya dari kalangan wisatawan semata tetapi akan meningkatkan hubungan yang lebih baik antar kedua negara.
“Tentu dengan adanya rute penerbangan ini akan makin mendekatkan hubungan antara masyarakat Filipina dan Indonesia,” ungkap Steven Kandouw.
Kehadiran 15 pengusaha dari ASITA Sulut dibawah pimpinan Wakil Ketua Stanley Ngantung mengikuti penerbangan perdana dan selama tiga hari menjalankan sales mission di Davao ditanggapi positif oleh Steven Kandouw.
“Kehadiran pengusaha membuktikan bahwa ODSK dalam program pariwisata Sulut menempatkan pemberdayaan masyarakat untuk ikut terlibat, dengan begitu rute penerbangan Manado-Davao ini bisa berkelanjutan,” kata Wagub menambahkan.
Konsul Jenderal RI Davao City, Dicky Fabrian menyampaikan harapannya dengan dibukanya penerbangan langsung ini semakin meningkatkan dan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Filipina dan menciptakan lebih banyak potensi kemitraan di berbagai sektor serta meningkatkan people to people contact masyarakat Indonesia dengan masyarakat Filipina.
Adanya akses penerbangan langsung dari Davao ke Manado membuat penumpang yang sebelumnya menuju Manado harus transit melalui Manila dan Jakarta, kini hanya memerlukan waktu tempuh dua jam menuju Manado.
Selain itu, Manado juga dapat menjadi pintu gerbang bagi wisatawan Filipina maupun wisatawan asing lainnya untuk berkunjung ke tempat wisata di kota-kota lain di Indonesia.
Pernah Dilayani Bouraq Airlines
Menggunakan pesawat yang sama, rombongan meninggalkan Davao pukul 14.10 Wita untuk kembali ke Manado dengan nomor penerbangan GA-7402 dan tiba pukul 15.50 Wita setelah menempuh perjalanan 1 jam 30 menit.
Sebagaimana saat tiba di Bandara Francisco Bangoy International Airport Davao, prosesi water salute juga dilakukan saat tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado.
Garuda Indonesia recananya akan terbang melintasi rute penerbangan Manado-Davao sebanyak dua kali dalam sepekan pada hari Jumat dan Senin dengan waktu keberangkatan dari Manado-Davao 10:30 WITA – 12:30 WITA serta dari Davao-Manado pada 13:30 WITA – 15:30 WITA.
Garuda Indonesia bukanlah maskapai penerbangan yang pertama kalinya melayani Manado-Davao.
Sebelumnya rute ini pernah dilayani maskapai Bouraq Indonesia Airlines pada tahun 1993 hingga akhirnya harus menutup pengoperasiannya pada 29 Januari 2001.
Setelah Bouraq Airlines tutup, Wings Air dan Sriwijaya Air pun mencoba melayani rute tersebut namun pada akhirnya juga harus menghentikan layanannya.
(rds)
Baca juga:
- Di Manila, Begini Perayaan Syukur HUT Pernikahan Kel Sarundajang-Laoh Tambuwun ke-50
- Perayaan Syukur 50 Tahun Perkawinan Keluarga Sarundajang-Laoh Tambuwun, Makati Rasa Manado
- Babak Baru Penerbangan Langsung Manado-Davao Dimulai