Minut, BeritaManado.com – Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (PUD) Klabat, Minahasa Utara (Minut) Maisye Dondokambey, yang baru dilantik sebagai anggota direksi definitif, mendapat sorotan.
Ini terkait penggunaan anggaran PUD Klabat yang dinilai berlebihan, salah satunya biaya perjalanan Dinas Dirut ke Provinsi Papua, 3-12 Oktober 2021 sebesar Rp16.031.800.
“Masakan, BPJS karyawan saja belum dibayar, lalu Dirut lakukan perjalanan dinas ke Papua. Apa tidak ada daerah lain yang lebih dekat?” ujar sumber resmi BeritaManado.com.
Sumber menduga, perjalanan tersebut hanya untuk kepentingan pribadi yaitu mendampingi anaknya mengikuti pertandingan PON XX Papua.
“Apakah bisa perjalanan Dinas 9 hari? Biaya ini hanya salah satunya, masih ada beberapa penggunaan kas PUD untuk kepentingan pribadi dirut,” lanjut sumber.
Terkait kabar ini, Dirut PUD Klabat Maisye Dondokambey, ketika dikonfirmasi BeritaManado.com, tak membantah.
Maisye menjelaskan, pada kunjungan ke Provinsi Papua, ada dua wilayah yang dikunjungi, yaitu Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
Dipilihnya Papua sendiri karena informasi awal terkait pengelolaan Perusahaan Daerah (PD) yang dinilai bagus dan bisa diterapkan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Minahasa Utara.
“Saya dialog dengan Wali Kota Jayapura terkait rencana PUD Klabat untuk mengembangkan usaha air minum kemasan. Pak Wali kota kemudian arahkan saya ke PDAM. Mereka rupanya sudah mengelolah air kemasan Nanwani dan jadi pendapat daerah. Setelah itu saya ke Sentani Jayapura. PD Sentani juga memproduksi air kemasan Robongholo,” ujar Maisye, Rabu (23/2/2022).
Lanjut Maisye, pada kunjungan itu, ia juga belajar terkait transformasi digital di pasar tradisional Papua, yaitu beberapa kios yang dikelola Disperindag Kota Jayapura sudah menerapkan pembayaran secara non tunai.
Terkait biaya perjalanan dinas senilai Rp16 juta, dinilai sangat kurang sehingga Maisye mengaku hanya memakai fasilitas hotel kelas melati dan berangkat tanpa didampingi staf untuk berhemat anggaran.
“Saya memang pergi ke Koya Koso (kompleks GOR Koya Koso yang digunakan sebagai salah satu venue PON XX Papua, red), tapi hanya dua hari. Saya juga sudah dapat izin dari Ketua KONI Sulut dan Bupati Minut untuk melakukan pendampingan bagi atlet,” kata Sekretaris Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Minut itu.
(Finda Muhtar)