Bitung – Dinas Perdagangan (Perindag) Kota Bitung mengaku terkendala di SDM penera untuk mengoperasikan alat-alat metereologi. Kendati menurut Kadis Perindag, Fery Bororing alat standar metereologi sudah mereka miliki namun belum bisa dioperasikan karena masalah SDM.
“Alat standar metereologi sudah ada hasil dari bantuan pemerintah pusat lewat APBN sebesar Rp800 juta, tapi belum bisa digunakan karena tenaga penera tidak ada,” kata Bororing.
Bororing sendiri mengaku, minimal dibutuhkan 4 tenaga untuk mengoperasikan alat tersebut. Satu penera ahli dan tiga penera trampil.
“Untuk penera ahli sudah ada satu orang tapi sayang ditempatkan di SKPD lain. Jadi kita tinggal mencari tiga penera trampil,” jelasnya.
Ketiga penera trampil ini rencananya akan diambil dari pegawai Perindag untuk disekolahkan. Dan menurutnya untuk membiayai studi tersebut dibutuhkan dana sebesar Rp48 juta.
“Dana tersebut telah kami usulkan dalam APBD 2013, semoga tahun depan bisa terealisasi sehingga kita tidak bergantung ke Provinsi untuk melakukan tera,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika nantinya alat metereologi dioperasikan maka Kota Bitung akan mendapat tambahan PAD baru. Karena dari jasa tera, Bororing memprediksi bisa mendapatkan PAD sebesar Rp250 juta lebih setiap tahunnya.(enk)
Bitung – Dinas Perdagangan (Perindag) Kota Bitung mengaku terkendala di SDM penera untuk mengoperasikan alat-alat metereologi. Kendati menurut Kadis Perindag, Fery Bororing alat standar metereologi sudah mereka miliki namun belum bisa dioperasikan karena masalah SDM.
“Alat standar metereologi sudah ada hasil dari bantuan pemerintah pusat lewat APBN sebesar Rp800 juta, tapi belum bisa digunakan karena tenaga penera tidak ada,” kata Bororing.
Bororing sendiri mengaku, minimal dibutuhkan 4 tenaga untuk mengoperasikan alat tersebut. Satu penera ahli dan tiga penera trampil.
“Untuk penera ahli sudah ada satu orang tapi sayang ditempatkan di SKPD lain. Jadi kita tinggal mencari tiga penera trampil,” jelasnya.
Ketiga penera trampil ini rencananya akan diambil dari pegawai Perindag untuk disekolahkan. Dan menurutnya untuk membiayai studi tersebut dibutuhkan dana sebesar Rp48 juta.
“Dana tersebut telah kami usulkan dalam APBD 2013, semoga tahun depan bisa terealisasi sehingga kita tidak bergantung ke Provinsi untuk melakukan tera,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika nantinya alat metereologi dioperasikan maka Kota Bitung akan mendapat tambahan PAD baru. Karena dari jasa tera, Bororing memprediksi bisa mendapatkan PAD sebesar Rp250 juta lebih setiap tahunnya.(enk)