Langowan, BeritaManado.com — Perdagangan manusia yang identik dengan perempuan dan anak-anak hingga saat ini masih menjadi sesuatu yang perlu mendapatkan perhatian serius, termasuk dari pihak gereja.
Menjadi utusan Paroki St. Petrus Langowan dalam Seminar Sehari “Human Traficking” yang diselenggarakan di Panti Samadi Tomohon oleh Tarekat SJMJ, Patricia Polandos SPd membagikan pengalaman berharga usai Misa di Gereja Paroki St. Petrus Langowan, Minggu (17/11/2019) pagi tadi.
Menurutnya, human traficking atau perdagangan manusia adalah suatu kejahatan yang bermula dari perekrutan dengan iming-iming gaji hingga puluhan juta rupiah di luar daerah.
Bahkan, belum diberangkatkan saja sudah diberi sejumlah uang sebagai kompensasi gaji yang dibayar dimuka kepada keluarga korban dan itu terjadi pada kaum perempuan remaja dan dewasa.
Padahal tanpa disadari, uang yang diberikan itu dijadikan hutang oleh oknum yang menjanjikan pekerjaan di lusr daerah dan ketika dalam keadaan tekanan maka tidak ada pilihan lain dari korban untuk menjadi pekerja seks komersial (PSK), sementara korban anak-anak ada yang diambil organ-organ tubuhnya.
“Jadi dalam kegiatan tersebut kami mendapatkan bekal pengetahuan bagaimana mengidentifikasi upaya-upaya perdagangan manusia. Intinya adalah kita sebagai orangtua jangan pernah menerima tawaran dari pihak manapun yang menjanjikan pekerjaan di luar daerah dengan penghasilan puluhan juta rupiah,” jelasnya.
Yang paling penting dalam hal ini adalah bagaimana sikap sebagai orang percaya lebih mekingkat keimanan melalui sikap selalu mengucap syukur dengan berkat yang ada setiap hari, sehingga tidak mudah tergida dengan bujukan dari agen-agen perdagangan manusia.
(Frangki Wullur)