
Manado, Beritamanado.com— Keputusan Pertamina untuk melakukan transaksi pengisian Bahan Bakar Umum (BBM) jenis Pertalite dengan menggunakan Barcode mendapat sorotan dari sejumlah masyarakat.
“Kami semakin susah dan merasa dipersulit untuk pengisian BBM Pertalite, seharusnya bisa diberikan dispensasi untuk pengisian dibawah harga Rp.100.000. Kami lebih memilih mengisi dikios pengecer walaupun hanya selisih Rp.2.000. per liternya ketimbang mengantri ,” ungkap salah seorang warga Kelurahan Ranotana bernama Valen Lengkong.
Dari pantauan beritamanado.com, sejumlah pengendara mobil yang akan mengisi BBM di Wilayah Kecamatan Sario lebih memilih mengisi di sejumlah Kios Pengecer.
“Peningkatan omzet kami bertambah akibat tidak adanya barcode sejumlah pengendara, namun kami pun tetap merasa kesulitan untuk mendapatkan BBM karna dibatasi oleh penggunaan Barcode, kami mengais rejeki dari mengecer bbm dan keuntungan kami tidak seberapa,” tutup salah seorang Kios Pengecer bernama Herdi Ismail.
(Horas Napitupulu)