Amurang, BeritaManado — Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) jika dibanding dengan Kabupaten/Kota lain di Sulawesi Utara (Sulut) memiliki karakter khusus dan unggul dari aspek Sumber Daya Alam (SDA) apalagi Sumber Daya Manusia (SDM).
Aspek kekinian sangat nyata bahwa wilayah dengan 177 Desa dan Kelurahan, masyarakatnya punya keinginan kuat untuk maju apa lagi urusan sekolah. Hal inilah yang menjadi dasar sehingga kita sebenarnya tidak perlu lagi mendatangkan SDM/birokrat dari luar untuk memajukan Minsel kedepan. Realitasnya setiap kecamatan menyimpan kader dan figur yang kapabel dan bisa diterima oleh semua segmen masyarakat.
Pengamat politik Sulut DR. Fanley Pangemanan menilai Figur Birokrat senior dan berpengalaman kini bertebaran di lingkup Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
“Dari nama-nama yang sering diberitakan sangat menanti pinangan Parpol untuk mengusungnya. Pula mereka sangat mumpuni dari aspek pengalaman serta nilai jualnya,” kata Fanley Pangemanan.
Fanley Pangemanan menjelaskan, tapi secara pasti ada beberapa tokoh muda yang notabene punya talenta dan jiwa leadership yang kemudian bisa diandalkan guna menahkodai pemerintahan ke depan. Dari sekian keunggulan yang dimiliki, pendorong utamanya secara kasat mata telah memiliki kendaraan yang jelas. Gen bawaannya dari aspek menejerial nampak dan tangguh.
“Sebut saja Partai Golkar dengan melihat perolehan suara pada Pemilu kali ini, peluang untuk mengusung Paslon Bupati dan Wabup amat terbuka,” terang Fanley Pangemanan.
Dirinya melihat, hadirnya sosok Michaela Elsiana Paruntu atau MEP dari deretan nama khusus di kalangan internal Golkar, bukan basi lagi untuk dikonsumsi publik Minsel.
“Persoalan ke depan adalah Golkar jika menghendaki kehadiran MEP pada Pilkada 2020, hendaknya mulai sekarang wajib menyisir secara selektif guna merekrut figur pasangannya yang ideal jika ingin memenangkan game pilkada tahun depan,” tambah Fanley Pangemanan.
Dirinya berpendapat, tentang siapa yang pas untuk menjadi pasangannya, sangat tersaji figur internal dan eksternal partai.
“Saya kira prioritaskan saja dahulu kader internalnya. Alasan utama sebab, beberapa kader senior internal partai sangat potensial bahkan memiliki nilai jual yang tinggi,” tutur Fanley Pangemanan.
Fanley Pangemanan berpendapat, komitmen memajukan Minsel serta mengenal persis aspek politik geografis ada pada kader yang meraup suara signifikan di Pemilu Legislatif 2019 ini.
“Jika Golkar memiliki strategi dan tampilan lain, bagi saya bukan tidak mungkin harus mengadopsi figur luar partai untuk memperkokoh agar energinya lebih efektif dan efisien,” pungkas Fanley Pangemanan.
(TamuraWatung)