Manado – Pemerintah Sulawesi Utara bekerja sama dengan Dewan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Kawanua menggelar Dialog Publik dengan tema “Mapalus Mencegah Aksi Terorisme dan Penyebaran Paham Radikal di Sulawesi Utara Untuk Menjaga Keutuhan NKRI”.
Pelaksanaan dialog tersebut dilaksanakan di Gedung Mapalus Kantor Gubernur Sulawesi Utara Jumat (6/10/2017)
Gubernur Sulawesi Utara SE, yang diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Steven Liow, MM, mengatakan Makna Bhineka Tunggal Ika dalam Persatuan Indonesia harus dipahami bahwa walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang berbeda tapi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
“Pancasila adalah idiologi perkekat persatuan bangsa dan kehidupan di bumi Pancasila ini harus tejaga dengan semangat kebinekaan yang berbeda-beda tapi tetap satu artinya walaupun kita berbeda-beda tapi kita mau hidup berdampingan satu dan yang lain dalam bingkai NKRI,” tutur Steven Liow.
Yang menarik, pada dialog tersebut dihadiri ratusan siswa dari berbagai sekolah di Sulut.
“Anak-anak sekolah ini, memang sengaja dilibatkan sebagai pembelajaran dini bagi mereka agar jangan ada idiologi sesat yang sekarang ini nyata-nyata mau mengancam kedaulatan bangsa dan negara termasuk isu-isu sesat yang tersiar melalui berbagai media termasuk media sosial,”
Menurutnya ajaran kebencian itulah yang merupakan ajaran sesat yang harus ditindak tegas di negara Indonesia,” tutur Steven Liow.
Hadir dalam kegiatan ini Irjen (Pol) Dr. Ronny F Sompie SH, MG yang adalah Ketua Umum DPP Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Para Tokoh Agama dan berbagai Ormas. (rizath polii)
Manado – Pemerintah Sulawesi Utara bekerja sama dengan Dewan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Kawanua menggelar Dialog Publik dengan tema “Mapalus Mencegah Aksi Terorisme dan Penyebaran Paham Radikal di Sulawesi Utara Untuk Menjaga Keutuhan NKRI”.
Pelaksanaan dialog tersebut dilaksanakan di Gedung Mapalus Kantor Gubernur Sulawesi Utara Jumat (6/10/2017)
Gubernur Sulawesi Utara SE, yang diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Steven Liow, MM, mengatakan Makna Bhineka Tunggal Ika dalam Persatuan Indonesia harus dipahami bahwa walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang berbeda tapi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
“Pancasila adalah idiologi perkekat persatuan bangsa dan kehidupan di bumi Pancasila ini harus tejaga dengan semangat kebinekaan yang berbeda-beda tapi tetap satu artinya walaupun kita berbeda-beda tapi kita mau hidup berdampingan satu dan yang lain dalam bingkai NKRI,” tutur Steven Liow.
Yang menarik, pada dialog tersebut dihadiri ratusan siswa dari berbagai sekolah di Sulut.
“Anak-anak sekolah ini, memang sengaja dilibatkan sebagai pembelajaran dini bagi mereka agar jangan ada idiologi sesat yang sekarang ini nyata-nyata mau mengancam kedaulatan bangsa dan negara termasuk isu-isu sesat yang tersiar melalui berbagai media termasuk media sosial,”
Menurutnya ajaran kebencian itulah yang merupakan ajaran sesat yang harus ditindak tegas di negara Indonesia,” tutur Steven Liow.
Hadir dalam kegiatan ini Irjen (Pol) Dr. Ronny F Sompie SH, MG yang adalah Ketua Umum DPP Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Para Tokoh Agama dan berbagai Ormas. (rizath polii)