Manado – Setelah diterpa berbagai masalah yang dialami atlet PON Sulawesi Utara (Sulut), gosip yang beredar bahwa beberapa atlet Sulut berniat akan pindah untuk membela daerah yang lain dalam ajang PON 2012 di Riau. Para atlet beralasan pemerintah provinsi kurang serius dalam mengembangkan prestasi olahraga di bumi Nyiur Melambai ini.
Masalah-masalah yang dialami atlet tersebut mulai dari tidak bisa masuk ke kamar Hotel Yuta Manado, tempat penginapan para atlet. Hal tersebut terjadi karena dari laporan manajemen hotel mengatakan pihak Dispora Sulut belum melakukan pembayaran sewa kamar, sehingga atlet terlantar di lobi maupun koridor hotel. Hingga yang terakhir bahwa belum diberikannya uang saku kepada para atlet.
Menanggapi hal tersebut Pemerintah Provinsi melalui Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil mengatakan, masalah-masalah diatas sudah diselesaikan bersama pihak terkait. Ia menjelaskan masalah-masalah tersebut hanya terjadi miss komunikasi baik pemerintah provinsi melalui Dispora, Atlet serta pihak pengelolah, dan membantah bahwa tidak benar ada atlet Sulut yang akan pindah daerah.
“Belum ada informasi atlet yang akan pindah daerah semua masih siap untuk membela Nyiur Melambai,” tegasnya.
Kansil mengharapkan kepada para atlet nantinya bisa sama-sama mencari solusi apabila ada masalah, adanya komunikasi yang baik antara atlet dengan Dispora bukan saling menyalahkan. “Kepada atlet juga ia berharap biarlah boleh berlatih dengan baik sehingga menghasilkan prestasi yang terbaik,” ujarnya. (jrp)
Manado – Setelah diterpa berbagai masalah yang dialami atlet PON Sulawesi Utara (Sulut), gosip yang beredar bahwa beberapa atlet Sulut berniat akan pindah untuk membela daerah yang lain dalam ajang PON 2012 di Riau. Para atlet beralasan pemerintah provinsi kurang serius dalam mengembangkan prestasi olahraga di bumi Nyiur Melambai ini.
Masalah-masalah yang dialami atlet tersebut mulai dari tidak bisa masuk ke kamar Hotel Yuta Manado, tempat penginapan para atlet. Hal tersebut terjadi karena dari laporan manajemen hotel mengatakan pihak Dispora Sulut belum melakukan pembayaran sewa kamar, sehingga atlet terlantar di lobi maupun koridor hotel. Hingga yang terakhir bahwa belum diberikannya uang saku kepada para atlet.
Menanggapi hal tersebut Pemerintah Provinsi melalui Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil mengatakan, masalah-masalah diatas sudah diselesaikan bersama pihak terkait. Ia menjelaskan masalah-masalah tersebut hanya terjadi miss komunikasi baik pemerintah provinsi melalui Dispora, Atlet serta pihak pengelolah, dan membantah bahwa tidak benar ada atlet Sulut yang akan pindah daerah.
“Belum ada informasi atlet yang akan pindah daerah semua masih siap untuk membela Nyiur Melambai,” tegasnya.
Kansil mengharapkan kepada para atlet nantinya bisa sama-sama mencari solusi apabila ada masalah, adanya komunikasi yang baik antara atlet dengan Dispora bukan saling menyalahkan. “Kepada atlet juga ia berharap biarlah boleh berlatih dengan baik sehingga menghasilkan prestasi yang terbaik,” ujarnya. (jrp)