MANADO – Program pemerintah pusat menyangkut konvensi minyak tanah ke gas elpiji tampaknya sudah akan direalisasi pihak Pertamina secara bertahap di kabupaten dan kota se Sulawesi Utara (Sulut). Hal itu dibenarkan oleh Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil kepada sejumlah wartawan di kantor Gubernur.
Atas hal itu tampaknya mulai meresahkan sejumlah warga masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan bahan bakar minyak tanah dibanding dengan gas elpiji, apalagi kedepan masyarakat diperhadapkan dengan hari raya Natal dan Tahun Baru yang nantinya kebutuhan akan minyak tanah dan gas elpiji tentu akan meningkat.
Terkait hal tersebut Kansil mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar supaya bisa ditempuh langkah-langkah yang tepat dari pemerinta guna mengatasi permasalahan ini. “Nanti saya akan koordinasi dengan biro ekonomi untuk koordinasi dengan pihak pertamina secara langsung,” ujarnya.
Upaya pemerintah provinsi melalui Wagub agar penarikan minyak tanah ditunda terkait Sulut dalam waktu dekat akan melaksanakan hari raya Natal dimana mayoritas penduduk Sulut akan merayakan, akan berkoordinasi intens dengan pihak Pertamina. Ia mengatakan “dibutuhkan sosialisasi dulu agar supaya masyarakat memahaminya. Apalagi penggunaan elpiji di masyarakat banyak yang belum memahaminya.”
Kansil mengharapkan pihak terkait bisa melakukan sosialisasi lebih mendalam ke seluruh pelosok di Sulut khususnya agar masyarakat bisa memahami. (jrp)
MANADO – Program pemerintah pusat menyangkut konvensi minyak tanah ke gas elpiji tampaknya sudah akan direalisasi pihak Pertamina secara bertahap di kabupaten dan kota se Sulawesi Utara (Sulut). Hal itu dibenarkan oleh Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil kepada sejumlah wartawan di kantor Gubernur.
Atas hal itu tampaknya mulai meresahkan sejumlah warga masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan bahan bakar minyak tanah dibanding dengan gas elpiji, apalagi kedepan masyarakat diperhadapkan dengan hari raya Natal dan Tahun Baru yang nantinya kebutuhan akan minyak tanah dan gas elpiji tentu akan meningkat.
Terkait hal tersebut Kansil mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar supaya bisa ditempuh langkah-langkah yang tepat dari pemerinta guna mengatasi permasalahan ini. “Nanti saya akan koordinasi dengan biro ekonomi untuk koordinasi dengan pihak pertamina secara langsung,” ujarnya.
Upaya pemerintah provinsi melalui Wagub agar penarikan minyak tanah ditunda terkait Sulut dalam waktu dekat akan melaksanakan hari raya Natal dimana mayoritas penduduk Sulut akan merayakan, akan berkoordinasi intens dengan pihak Pertamina. Ia mengatakan “dibutuhkan sosialisasi dulu agar supaya masyarakat memahaminya. Apalagi penggunaan elpiji di masyarakat banyak yang belum memahaminya.”
Kansil mengharapkan pihak terkait bisa melakukan sosialisasi lebih mendalam ke seluruh pelosok di Sulut khususnya agar masyarakat bisa memahami. (jrp)