Bitung – Asosiasi Unit Penglola Ikan (UPI) Kota Bitung meminta Pemkot tak ikut-ikutan melakukan pembohongan publik soal kondisi perikanan semenjak adanya moratorium perikanan laut.
Menurut Ketua Asosiasi UPI Kota Bitung, Basmi Said, pemerintah selalu beranggapan jika industri perikanan di General Santos Filipina kolaps semenjak adanya kebijakan moratorium perikanan.
“Padalah kenyataannya, industri perikanan General Santos tetap berjalan hingga kini. Bahkan informasi terakhir, harga ikan disana lebih murah jika dibandingkan di Kota Bitung yang katanya menjadi penyuplai ikan kesana,” kata Basmi beberapa waktu lalu.
Basmi mengaku bingung dengan kondisi itu, mengingat selama ini pemerintah selalu mengklaim kebijakan moratorium perikanan lalut telah membawa dampak terhadap negara lain yang dianggap mencuri ikan dari Indonesia.
“Ironinya, Pemkot Bitung ikut-ikutan mensosialisasikan dampak itu. Padahal kenyataannya berbanding terbalik dengan kondisi dilapangan,” katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkoy Bitung, Liesje Macawalang ketika menerima kunjungan kerja DPRD Kota Kendari Sulawesi Tenggara, Kamis (21/1/2016) menyatakan, idustri perikanan di General Santos saat ini sepi semenjak ada kebijakan moratorium perikanan.
“Di sana (General Santos, red) banyak pabrik yang sudah tutup karena tidak bisa lagi mendapatkan pasokan ikan dari Kota Bitung. Dan itu salah satu dampak dari moratorium perikanan,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Asosiasi Unit Penglola Ikan (UPI) Kota Bitung meminta Pemkot tak ikut-ikutan melakukan pembohongan publik soal kondisi perikanan semenjak adanya moratorium perikanan laut.
Menurut Ketua Asosiasi UPI Kota Bitung, Basmi Said, pemerintah selalu beranggapan jika industri perikanan di General Santos Filipina kolaps semenjak adanya kebijakan moratorium perikanan.
“Padalah kenyataannya, industri perikanan General Santos tetap berjalan hingga kini. Bahkan informasi terakhir, harga ikan disana lebih murah jika dibandingkan di Kota Bitung yang katanya menjadi penyuplai ikan kesana,” kata Basmi beberapa waktu lalu.
Basmi mengaku bingung dengan kondisi itu, mengingat selama ini pemerintah selalu mengklaim kebijakan moratorium perikanan lalut telah membawa dampak terhadap negara lain yang dianggap mencuri ikan dari Indonesia.
“Ironinya, Pemkot Bitung ikut-ikutan mensosialisasikan dampak itu. Padahal kenyataannya berbanding terbalik dengan kondisi dilapangan,” katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkoy Bitung, Liesje Macawalang ketika menerima kunjungan kerja DPRD Kota Kendari Sulawesi Tenggara, Kamis (21/1/2016) menyatakan, idustri perikanan di General Santos saat ini sepi semenjak ada kebijakan moratorium perikanan.
“Di sana (General Santos, red) banyak pabrik yang sudah tutup karena tidak bisa lagi mendapatkan pasokan ikan dari Kota Bitung. Dan itu salah satu dampak dari moratorium perikanan,” katanya.(abinenobm)