Bitung – Aksi penangkapan 17 orang warga Batuputih atas dugaan perambahan TWA Batuputih tak lepas dari lambannya Pemkot menanggapi aspirasi warga.
Mengingat warga Batuputih beberapa kali meminta agar proyek pembangunan jalan TWA Batuputih yang dilakukan BKSDA Sulut dihentikan karena merusak hutan. Tapi sayang permintaan warga itu yang telah dituangkan DPRD Kota Bitung dalam bentuk rekomendasi tak ditindaklanjuti Pemkot.
“Ini semua karena lambannya Pemkot menanggapi apa keinginan warga, padahal permintaan warga hanya sederhana yakni proyek pembangunan jalan di TWA Batuputih dihentikan,” kata Ketua Komisi A DPRD Kota Bitung, Victor Tatanude, Selasa (11/2/2014).
Menurutnya, walikota sebenrnya dari awal sudah tahu permintaan warga tapi entah kenapa tak ditanggapi. Apalagi DPRD telah mengirimkan rekomendasi ke walikota agar proyek itu dihentikan tapi sayang tak direalisasikan.
“Harusnya walikota begitu tau ada pergolakan di Batuputih langsung mengantisipasi dengan cara mengajak tokoh-tokoh masyarakat dan BKSDA Sulut duduk satu meja mencari jalan keluar,” katanya.
Namun sangat disayangkan, kata Tatanude, warga merasa diabaikan sehingga nekat melakukan cara sendiri dengan cara melakukan pendudukan lahan TWA Batuputih sebagai bentuk protes.(abinenobm)
Bitung – Aksi penangkapan 17 orang warga Batuputih atas dugaan perambahan TWA Batuputih tak lepas dari lambannya Pemkot menanggapi aspirasi warga.
Mengingat warga Batuputih beberapa kali meminta agar proyek pembangunan jalan TWA Batuputih yang dilakukan BKSDA Sulut dihentikan karena merusak hutan. Tapi sayang permintaan warga itu yang telah dituangkan DPRD Kota Bitung dalam bentuk rekomendasi tak ditindaklanjuti Pemkot.
“Ini semua karena lambannya Pemkot menanggapi apa keinginan warga, padahal permintaan warga hanya sederhana yakni proyek pembangunan jalan di TWA Batuputih dihentikan,” kata Ketua Komisi A DPRD Kota Bitung, Victor Tatanude, Selasa (11/2/2014).
Menurutnya, walikota sebenrnya dari awal sudah tahu permintaan warga tapi entah kenapa tak ditanggapi. Apalagi DPRD telah mengirimkan rekomendasi ke walikota agar proyek itu dihentikan tapi sayang tak direalisasikan.
“Harusnya walikota begitu tau ada pergolakan di Batuputih langsung mengantisipasi dengan cara mengajak tokoh-tokoh masyarakat dan BKSDA Sulut duduk satu meja mencari jalan keluar,” katanya.
Namun sangat disayangkan, kata Tatanude, warga merasa diabaikan sehingga nekat melakukan cara sendiri dengan cara melakukan pendudukan lahan TWA Batuputih sebagai bentuk protes.(abinenobm)