Ratahan, BeritaManado.com – Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara akan mengembangkan pertanian inovatif pada tahun 2019 mendatang.
Guna melancarkan program ini, pemerintah menyiapkan anggaran yang lebih besar melalui APBD 2019. Hal ini disampaikan Bupati Mitra James Sumendap baru-baru ini.
Menurut Sumendap, sudah sewajarnya pemerintah terkonsentrasi pengembangan sektor pertanian dikarenakan mayoritas masyarakat Mitra yang berprofesi sebagai petani.
“Sektor pertanian akan jadi perhatian kami dan tahun depan sebagian besar anggaran akan didorong untuk memajukan sektor pertanian,” janji Sumendap.
Lanjut dikatakannya, upaya memajukan sektor pertanian tak lain demi menjadikan sektor pertanian sebagai sumber pendapatan utama.
“Sebelumnya kita sudah meletakkan dasar, di mana pembuatan jalan sebagai bagian dari infrastruktur juga dimaksudkan supaya pertanian semakin bergairah. Kalau dulu orang malas ke kebun, sekarang mereka bisa menggunakan kendaraan sehingga sangat membantu para petani,” kata Sumendap.
Namun Sumendap mengakui, bahwa pemerintah menghadapi kendala yang cukup serius, yakni menurunnya minat masyarakat untuk menjadi petani.
“Jaman dulu mungkin karena banyak yang tidak sekolah jadi buruh masih banyak diminati. Tapi masa kini anak-anak sudah beralih menjadi angkatan kerja yang berpendidikan, sehingga banyak yang tidak ingin jadi petani. Padahal menjadi petani menguntungkan. Inilah yang menjadi tantangan besar kami,” pungkas Sumendap.
(RulanSandag)
Ratahan, BeritaManado.com – Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara akan mengembangkan pertanian inovatif pada tahun 2019 mendatang.
Guna melancarkan program ini, pemerintah menyiapkan anggaran yang lebih besar melalui APBD 2019. Hal ini disampaikan Bupati Mitra James Sumendap baru-baru ini.
Menurut Sumendap, sudah sewajarnya pemerintah terkonsentrasi pengembangan sektor pertanian dikarenakan mayoritas masyarakat Mitra yang berprofesi sebagai petani.
“Sektor pertanian akan jadi perhatian kami dan tahun depan sebagian besar anggaran akan didorong untuk memajukan sektor pertanian,” janji Sumendap.
Lanjut dikatakannya, upaya memajukan sektor pertanian tak lain demi menjadikan sektor pertanian sebagai sumber pendapatan utama.
“Sebelumnya kita sudah meletakkan dasar, di mana pembuatan jalan sebagai bagian dari infrastruktur juga dimaksudkan supaya pertanian semakin bergairah. Kalau dulu orang malas ke kebun, sekarang mereka bisa menggunakan kendaraan sehingga sangat membantu para petani,” kata Sumendap.
Namun Sumendap mengakui, bahwa pemerintah menghadapi kendala yang cukup serius, yakni menurunnya minat masyarakat untuk menjadi petani.
“Jaman dulu mungkin karena banyak yang tidak sekolah jadi buruh masih banyak diminati. Tapi masa kini anak-anak sudah beralih menjadi angkatan kerja yang berpendidikan, sehingga banyak yang tidak ingin jadi petani. Padahal menjadi petani menguntungkan. Inilah yang menjadi tantangan besar kami,” pungkas Sumendap.
(RulanSandag)