Minut, BeritaManado.com – Rencana pembangunan sejumlah khawasan industri dan pariwisata di Minahasa Utara (Minut) menjadi langkah pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan.
Asisten II Pemkab Minut Drs Allan Mingkid mengatakan sesuai data Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Minut, tingkat pengangguran tahun 2016 turun menjadi 7,71% dari 10,08% pada tahun 2015, dan tahun 2017 turun 7%.
“Tahun ini target kami tahun ini turun di bawah 6%,” kata Mingkid, Kamis (31/5/2018).
Adapun jumlah penduduk Minut sesuai data akhir tahun 2017 sebanyak 218.873 jiwa.
Lanjut Allan, untuk pertumbuhan ekonomi tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 7,09%, tahun 2016 naik 7,37%, dan tahun 2017 diprediksi naik 7,25-7,30%.
Sebaliknya, tingkat kemiskinan tahun 2015 turun 8,12%, tahun 2016 7,30%, dan tahun 2017 diprediksi turun menjadi 6,67%.
“Kami berharap tahun ini atau tahun depan hotel-hotel dan khawasan industri dapat selesai dibangun maka angka kemiskinan lebih turun,” ujarnya.
Ditambahkan Mingkid, tahun 2019 peluang investasi akan lebih terbuka seiring selesainya pembangunan bendungan Kuwil yang bisa diolah sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Demikian juga dengan pengembangan perumahan skala besar yang akan dibangun investor, dimana izin lokasi sudah dikeluarkan sejak tahun 2016.
“Akan dibangun hotel, pertokoan, perumahan. Kita juga menjajaki peluang investasi di sektor lainnya sehingga menurunkan jumlah pengangguran,” pungkas Mingkid.
(Finda Muhtar)
Minut, BeritaManado.com – Rencana pembangunan sejumlah khawasan industri dan pariwisata di Minahasa Utara (Minut) menjadi langkah pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan.
Asisten II Pemkab Minut Drs Allan Mingkid mengatakan sesuai data Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Minut, tingkat pengangguran tahun 2016 turun menjadi 7,71% dari 10,08% pada tahun 2015, dan tahun 2017 turun 7%.
“Tahun ini target kami tahun ini turun di bawah 6%,” kata Mingkid, Kamis (31/5/2018).
Adapun jumlah penduduk Minut sesuai data akhir tahun 2017 sebanyak 218.873 jiwa.
Lanjut Allan, untuk pertumbuhan ekonomi tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 7,09%, tahun 2016 naik 7,37%, dan tahun 2017 diprediksi naik 7,25-7,30%.
Sebaliknya, tingkat kemiskinan tahun 2015 turun 8,12%, tahun 2016 7,30%, dan tahun 2017 diprediksi turun menjadi 6,67%.
“Kami berharap tahun ini atau tahun depan hotel-hotel dan khawasan industri dapat selesai dibangun maka angka kemiskinan lebih turun,” ujarnya.
Ditambahkan Mingkid, tahun 2019 peluang investasi akan lebih terbuka seiring selesainya pembangunan bendungan Kuwil yang bisa diolah sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Demikian juga dengan pengembangan perumahan skala besar yang akan dibangun investor, dimana izin lokasi sudah dikeluarkan sejak tahun 2016.
“Akan dibangun hotel, pertokoan, perumahan. Kita juga menjajaki peluang investasi di sektor lainnya sehingga menurunkan jumlah pengangguran,” pungkas Mingkid.
(Finda Muhtar)