Ratahan – Sengketa tapal batas Mitra-Boltim terus saja bergulir, ini dilihat dari belum tuntasnya persoalan batas tersebut. Namun begitu Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara melalui Kepala Bagian Tata Pemerintahan Drs Bonny Mokorimban mengatakan, bahwa tapal batas Mitra-Bolsel memang belum tuntas, namun sudah mulai ada titik temu setelah batas kedua wilayah tersebut ditunjuk oleh Gubernur.
“Sudah sejah dahulu dari Minahasa Induk dan Bolmong bahwa batas tersebut ada di Jembatan Buyat,sehinga kami hanya mempertahankan saja,” ujar Mokorimban.
Sementara itu berbagai tokoh masyarakat serta pemuda Mitrapun angkat bicara. Agus Mawu meminta agar pemkab Boltim jangan sembarangan bicara sehinga tidak akan menimbulkan rasa keresahan diperbatasan.
“Jadi intinya Pemkab Boltim jangan asal bicara soal tapal batas, bahkan mengklaim wilayah Lakban milik mereka,” kata Mawu yang didampingi Roger Kumenap dan Noldy Pangkerego.(har)
Ratahan – Sengketa tapal batas Mitra-Boltim terus saja bergulir, ini dilihat dari belum tuntasnya persoalan batas tersebut. Namun begitu Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara melalui Kepala Bagian Tata Pemerintahan Drs Bonny Mokorimban mengatakan, bahwa tapal batas Mitra-Bolsel memang belum tuntas, namun sudah mulai ada titik temu setelah batas kedua wilayah tersebut ditunjuk oleh Gubernur.
“Sudah sejah dahulu dari Minahasa Induk dan Bolmong bahwa batas tersebut ada di Jembatan Buyat,sehinga kami hanya mempertahankan saja,” ujar Mokorimban.
Sementara itu berbagai tokoh masyarakat serta pemuda Mitrapun angkat bicara. Agus Mawu meminta agar pemkab Boltim jangan sembarangan bicara sehinga tidak akan menimbulkan rasa keresahan diperbatasan.
“Jadi intinya Pemkab Boltim jangan asal bicara soal tapal batas, bahkan mengklaim wilayah Lakban milik mereka,” kata Mawu yang didampingi Roger Kumenap dan Noldy Pangkerego.(har)