Manado – Dirut Bank Sulutgo, Jeffry Dendeng, menegaskan kondisi bank yang dipimpinnya sangat baik dibuktikan dengan CAR 16,9 dan risiko lukuiditas sangat kecil.
Terutama untuk risiko likuiditas, menurut Jeffry Dendeng, paling sering dikontrol oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Likuiditas itu risiko paling utama yakni kewajiban bank membayar nasabah jika terjadi sesuatu. Bank Sulutgo tidak kuatir. Diukur dari LFR, perbandingan kredit dan dana itu rasionya. Oleh OJK 80 sampai 92 persen. Bank Sulut LFR di bawah 100 persen. Boleh cek bank lainnya,” ujar Jeffry Dendeng kepada BeritaManado.com di restoran Casa Bakudapa, Jalan 17 Agustus, Kamis (31/1/2019) siang.
Selanjutnya soal risiko kredit. Dijelaskan Jeffry Dendeng, Bank Sulutgo memberi kredit kepada debitur wajib menyertakan jaminan.
“Kredit tentu ada jaminan. ASN jaminan gaji kalau pengusaha mobil, rumah, dan lain-lain. Gaji ASN di rekening, masalahnya jika rekening pindah. Minta ASN bayar sendiri angsuran atau Pemdanya bantu memotong,” tandas Dendeng.
Lanjut Jeffry Dendeng, antisipasi rugi laba maka bank harus memiliki cadangan. Jika biaya besar maka dampaknya pada produk.
“Kalau ada Pemda pindahkan RKUD maka Bank Sulutgo tidak rugi cuma keuntungannya berkurang. Ibarat warung untung 1 juta berkurang jadi 900 ribu,” jelas Dendeng mengumpamakan.
(JerryPalohoon)