Manado — PT Pegadaian Kanwil V Manado memantapkan sinergi dengan stakeholders yang berasal dari berbagai bidang, salah satunya menandatangani MoU dengan 52 instansi yang digelar di Swiss-belhotel Manado, Jumat (10/1/2020) malam.
Bertajuk Sinergi Dalam Harmoni, acara ini turut dihadiri oleh Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Haryanto Widodo, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut Slamet Wibowo dan mewakili Gubernur Sulut hadir Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Sulut Praseno Hadi.
Dengan bertambahnya 52 MoU ini, maka Pegadaian telah menjalin kerjasama dengan 327 instansi yang berasal dari berbagai kalangan, baik BUMN, swasta sampai ke perguruan tinggi.
Usai penandatangan MoU, Haryanto Widodo didampingi Pinwil Pegadaian Kanwil V Manado Zulfan Adam mengungkapkan, kehadiran Pegadaian turut membantu perekonomian Sulawesi Utara (Sulut).
Pertemuan dengan mitra Pegadaian dalam acara tersebut pun dapat menjadi salah satu pembuktian bahwa Pegadaian kini terus berekspansi secara lebih luas menjangkau mitra-mitra dari semua kalangan dengan menekankan pentingnya sinergitas.
“Kinerja pegadaian di 2019, untuk nasional 23 persen, khusus Kanwil wilayah Manado 30 persen, jadi diatas rata-rata nasional. Jadi sangat diminati oleh masyarakat. Sehingga kami optimis, kita bisa melakukan banyak hal bersama untuk memperbaiki layanan. Ekspansi yang dilakukan melalui mitra dengan memanfaatkan digitalisasi karena lebih efektif daripada membuka kantor sendiri,” ungkap Haryanto.
Haryanto pun berharap, kinerja baik yaitu pertumbuhan yang terus meningkat dapat dijaga oleh Kanwil V Manado.
Diketahui, Pegadaian kini masih memberi pinjaman dalam nominal kecil seperti Rp 500ribu kepada masyarakat menengah kebawah sehingga Pegadaian pun punya misi menjadi agen inklusi keuangan terbaik di Indonesia.
Dengan ekspansi dan inovasi yang dilakukan baik dari produk hingga digitalisasi, Pegadaian yang kini melayani nasabah sebanyak 13,8 juta memiliki aset senilai 65,2 T dan berhasil mencetak laba 3,1 T.
Sementara itu, Herman Karamoy selaku Dekan FEB Unsrat dan salah satu mitra Pegadaian mengatakan, kerjasama magang di Pegadaian pada 2019 begitu bermanfaat bagi para mahasiswa sehingga berikutnya akan lebih ditingkatkan.
“Saya juga tertarik dengan tabungan emas, bahkan sudah top up. Produk ini sangat baik karena dapat menjaga nilai real uang kita,” kata Herman.
Kepala OJK Sulutgomalut, Slamet Wibowo pun mengapresiasi komitmen Pegadaian untuk bersinergi dengan stakeholders karena pentingnya bersinergi dengan lembaga lain adalah agar ada pengembangan produk sesuai tuntutan masyarakat yang cepat, mudah dan murah.
“Ini juga memberi kesempatan kepada masyarakat atau pelaku usaha untuk mengembangkan inklusi dan literasi keuangan. Kondisi yang bagus untuk industri keuangan di Sulut,” pungkas Slamet.
(sri surya)