Bitung—Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM per tanggal 1 April rupanya mengalami penundaan. Padahal para pedagang di Kota Bitung mulai menaikkan harga sepihak dengan alasan BBM akan mengalami kenaikan, tapi kenyataanya tidak.
“Memang ketika kabar tentang rencana kanaikan BBM beredar, para pedagang mulai melakukan spekulasi menaikkan harga, tapi kenyataannya kenaikan BBM ditunda,” kata Sekertaris Disperindag Kota Bitung, Jorry Sakul, Senin (2/4).
Sakul sendiri mengaku saat ini dilematis melihat spekulasi para pedagang yang seenaknya menaikkan harga tersebut. Apalagi saat ini harga BBM tidak jadi dinaikkan sehingga mau tidak mau para pedagang harus kembali menurunkan harga ke harga normal.
“Kita masih akan melakukan pemantauan dilapangan, apakah para pedagang sudah kembali menurunkan harga atau tidak, jika tidak maka kami akan menggelar operasi pasar,” kata Sakul.
Menurut Sakul, saat ini harga Barito yang mengalami kenaikan signifikan, yakni dari harga Rp15 ribu per kilo naik menjadi Rp40 ribu per kilo. Dan saat ini kita masih sementara memantau apa yang menjadi penyebab kenaikan harga tersebut, apakah karena pasokan atau spekulasi pedagang.
“Jika memang hanya spekulasi maka tentu kita akan segera melakukan operasi pasar dengan memasok barito serta bahan-bahan lain yang mulai dinaikkan pedagang. Dengan demikian maka mau tidak mau para pedagang akan kembali menurunkan harga ke harga normal,” katanya.(en)
Bitung—Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM per tanggal 1 April rupanya mengalami penundaan. Padahal para pedagang di Kota Bitung mulai menaikkan harga sepihak dengan alasan BBM akan mengalami kenaikan, tapi kenyataanya tidak.
“Memang ketika kabar tentang rencana kanaikan BBM beredar, para pedagang mulai melakukan spekulasi menaikkan harga, tapi kenyataannya kenaikan BBM ditunda,” kata Sekertaris Disperindag Kota Bitung, Jorry Sakul, Senin (2/4).
Sakul sendiri mengaku saat ini dilematis melihat spekulasi para pedagang yang seenaknya menaikkan harga tersebut. Apalagi saat ini harga BBM tidak jadi dinaikkan sehingga mau tidak mau para pedagang harus kembali menurunkan harga ke harga normal.
“Kita masih akan melakukan pemantauan dilapangan, apakah para pedagang sudah kembali menurunkan harga atau tidak, jika tidak maka kami akan menggelar operasi pasar,” kata Sakul.
Menurut Sakul, saat ini harga Barito yang mengalami kenaikan signifikan, yakni dari harga Rp15 ribu per kilo naik menjadi Rp40 ribu per kilo. Dan saat ini kita masih sementara memantau apa yang menjadi penyebab kenaikan harga tersebut, apakah karena pasokan atau spekulasi pedagang.
“Jika memang hanya spekulasi maka tentu kita akan segera melakukan operasi pasar dengan memasok barito serta bahan-bahan lain yang mulai dinaikkan pedagang. Dengan demikian maka mau tidak mau para pedagang akan kembali menurunkan harga ke harga normal,” katanya.(en)