Airmadidi – Ungkapan ‘Syalom’ sudah peka di lidah saat ucapkan salam. Itu ungkapan yang dibawakan dalam tempat formal atau pun informal, tetapi kenyataannya ungkapan tersebut hanya sebatas sapa.
“Syalom, sarat dan sangat luas maknanya, bukan sekedar basa basi, tapi punya makna sangat luas. Filosofinya sangat berkaitan dengan kehidupan kita,” kata Pdt Jeffry Mangero STh saat memimpin ibadah Oikumene Pemkab Minut, Senin (22/9/2014) pagi.
Syalom dari kata sifat, ‘Salem’. Diterjemahkan, damai, selamat sejahterah, sentosa. “Dalam ibadah pagi ini, saya coba angkat refleksi, arti hakekat dari syalom itu sendiri. Kita juga harus tau arti dari yang kita ucapkan,” kata Pdt Mangero dalam khotbahnya.
Dijelaskan Pdt Mangero, kehidupan yang baik, bagian dari Syalom, maka ketika apa yang kita rancangkan itu mendatangkan keberhasilan bagi kita diri sendiri dan org lain, maka itu bagian dari Syalom yang tengah kita kerjakan.
“Tapi ketika kita gagal melaksanakan sesuatu temasuk melaksanakan hal yang baik, maka itu bukan Syalom tapi juga kegagalan kita,” ujar Pdt Mangero.
Mindset yang Tuhan ciptakan pada kita, diakui Pdt Mangero, adalah rancangan. Sesuai Kitab Yeremia, rancangan adalah rancangan damai sejahterah. “Yeremia 29 ayat 11, Tuhan telah merancangkan kehidupan kita rancangan damai sejahterah. Maka ketika anda tidak merasa damai dan sejahterah dalam hidup ini perlu ditanyakan, apakah anda berjalan dalam rancangan Tuhan, atau berjalan dalam rancangan diri sendiri,” jelasnya.
Apa itu rancangan damai sejahterah? Dikatakan Pdt Mangero, rancangan damai sejahterah bukan rancangan kecelakaan, tetapi masa depan yang berpengharapan. “Bukan kecelakaan artinya, terhindar dari malapetaka, terhindar dari marahabaya, terhindar segala kecelakaan, termasuk terhindar dari sagala sakit penaykit,” kata Pdt Mangero
Menurut Pdt Mangero, segala sakit penyakit, ada penyakit kelas puskesmas, ada penyakit kelas rumah sakit, ada juga penyakit kelas tukang obat di pasar. “Panyaki kelas Puskesmas. PUSing KESeleo Maso angin, ASma. Atau yang biasa-biasa saja, Kalo so talebe, pigi di rumah sakit itu panyaki jantung deng ginjal,” ujar Pdt Mangero
Ditambahkannya, adalagi penyakit kelas tukang obat di pasar, yang namanya, gatal-gatal, pegel linu, rematik, keseleo,digigit binatang berbisa, duduk lima menit mata berkunang-kunang, bisa diobati dengan minyak kayu santan pajajaran.
“Kebetulan saya di pasar, jadi saya hafal mati. Cuma minya satu botol bagini, sagala panyaki bole sembuh, tuangala jo, depe harga cuma 10 ribu, sampe jantong sagala macam dia bole kase bae,” kata Pdt Mangero.
Dikatakannya, Syalom adalah hubunggan baik antar sesama manusia. “Syalom juga pergi dengan selamat, artinya Tuhan ada diantara kita. Syalom di dalamnya ada kehidupan yang baik,” ujar Pdt Mangero. (robintanauma)