Tomohon – Belum memadainya alat pendukung dalam rangka pelaksanaan program e-KTP di Kota Tomohon mendapat sorotan tajam dari kalangan legislator di Kota Bunga Tomohon. Salah satunya diungkapkan oleh Paulus Adrian Sembel (PAS), yang juga Ketua Komisi A DPRD Kota Tomohon.
Dikatakannya, realisasi program e-KTP sangat lambat mesti telah dilaunching oleh Walikota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak belum lama ini. Hal ini dapat dilihat dari belum seluruhnya kecamatan memiliki alat perekaman. “Tomohon belum siap melaksanakan program e-KTP. Ini dapat dilihat dari hanya ada satu kecamatan yang memiliki alat perekaman. Sementara kecamatan lain belum ada,” ujarnya dengan nada tinggi.
Menurut Sembel, Tomohon harusnya harus lebih cepat dari daerah lain di Sulut dalam merealisasikan program e-KTP. “Kalau faktanya seperti itu, berarti Tomohon memang sangat terlambat. Padahal Tomohon adalah salah satu daerah yang dijadikan pilot project penerapan e-KTP di Indonesia. Kita tidak tahu kenapa justru Tomohon lambat merealisasikannya,” tukas politisi PDI Perjuangan ini.
Seperti diketahui, Walikota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak belum lama ini telah membuka dan memimpin launching e-KTP yang dilaksanakan di aula Happy Liste. Menurut Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tomohon Herman Gosal SE bahwa keterlambatan alat perekaman tersebut disebabkan lambatnya supply dari pemerintah pusat lewat konsorsium sehingga sampai dengan saat ini baru ada di satu kecamatan yakni Tomohon Tengah. (req)
Tomohon – Belum memadainya alat pendukung dalam rangka pelaksanaan program e-KTP di Kota Tomohon mendapat sorotan tajam dari kalangan legislator di Kota Bunga Tomohon. Salah satunya diungkapkan oleh Paulus Adrian Sembel (PAS), yang juga Ketua Komisi A DPRD Kota Tomohon.
Dikatakannya, realisasi program e-KTP sangat lambat mesti telah dilaunching oleh Walikota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak belum lama ini. Hal ini dapat dilihat dari belum seluruhnya kecamatan memiliki alat perekaman. “Tomohon belum siap melaksanakan program e-KTP. Ini dapat dilihat dari hanya ada satu kecamatan yang memiliki alat perekaman. Sementara kecamatan lain belum ada,” ujarnya dengan nada tinggi.
Menurut Sembel, Tomohon harusnya harus lebih cepat dari daerah lain di Sulut dalam merealisasikan program e-KTP. “Kalau faktanya seperti itu, berarti Tomohon memang sangat terlambat. Padahal Tomohon adalah salah satu daerah yang dijadikan pilot project penerapan e-KTP di Indonesia. Kita tidak tahu kenapa justru Tomohon lambat merealisasikannya,” tukas politisi PDI Perjuangan ini.
Seperti diketahui, Walikota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak belum lama ini telah membuka dan memimpin launching e-KTP yang dilaksanakan di aula Happy Liste. Menurut Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tomohon Herman Gosal SE bahwa keterlambatan alat perekaman tersebut disebabkan lambatnya supply dari pemerintah pusat lewat konsorsium sehingga sampai dengan saat ini baru ada di satu kecamatan yakni Tomohon Tengah. (req)