Amurang—Warga yang ada di Kelurahan Uwuran Dua Kecamatan Amurang benar-benar kecewa dengan penjualan minyak tanah (Mitan) di Pangkalan depan SMP Adven Uwuran tersebut. Pasalnya, pangkalan tersebut menjual mitan Rp 5000/liter. Bahkan, jatah per KK hanya 4 liter dan harus membayar terlebih dulu.
Dari informasi yang dihimpun beritamanado, Sabtu (7/4), minyak tanah ditap sejak pagi hari. Tetapi, setelah sudah sekian banyak konsumen yang antri. Pihak pangkalan sendiri baru membuka sekitar pukul 10.00 Wita. Lebih mengherankan lagi, hanya sekitar tiga jam atau tepat pukul 12.00 Wita pangkalannya tutup.
‘’Ya ampun, so jual Rp 5000/liter tutup capat. Herannya, katanya nanti Senin baru buka kembali. Lebih mengherankan juga, harga eceran tertinggi (HET) minyak tanah masih seperti biasa Rp 3.300/liter. Tetapi, sayangnya tak ada pengawasan dari Pemkab Minsel,’’ ujar sejumlah warga yang ikut mengantri.
Kata mereka, sampai kapan pihak pangkalan menjual mitan dengan harga diatas. Padahal, BBM baik jenis premium, solar dan minyak tanah belum dinaikan pemerintah. Tetapi, karena tak ada pengawasan. Maka, pemilik pangkalan dengan seenaknya menjual diatas HET.
‘’Apa bole buat, kami tetap membelinya. Sebab, kami sangat membutuhkan minyak tanah. Lagi pula, kami belum bisa menggunakan tabung gas LPG 3 Kg. ini bukan apa-apanya, maka kami belum menggunakan tabung gas 3 kg. hanya mungkin, kami sementara belajar menggunakan tabung gas 3 kg tersebut. Namun demikian, sementara itu, kami tetap mengkonsumsi mitan,’’ kata Anis Pontoh, warga sekitar.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Setdakab Minsel Drs Corneles Mononimbar saat dikonfirmasi mengaku kalau pihaknya tak bisa berbuat banyak soal pangkalan nakal. ‘’Namun, wartawan juga bisa melarang pangkalan untuk tidak menjual dengan harga diatas HET. Artinya, pengawasan bersama dapat dilakukannya. Tetapi, kami juga sementara mendata pangkalan yang nakal. Memang, ada banyak pangkalan nakal, tetapi tunggu saja, pasti akan ada pencabutan izinnya,’’ pungkas Mononimbar. (and)
Amurang—Warga yang ada di Kelurahan Uwuran Dua Kecamatan Amurang benar-benar kecewa dengan penjualan minyak tanah (Mitan) di Pangkalan depan SMP Adven Uwuran tersebut. Pasalnya, pangkalan tersebut menjual mitan Rp 5000/liter. Bahkan, jatah per KK hanya 4 liter dan harus membayar terlebih dulu.
Dari informasi yang dihimpun beritamanado, Sabtu (7/4), minyak tanah ditap sejak pagi hari. Tetapi, setelah sudah sekian banyak konsumen yang antri. Pihak pangkalan sendiri baru membuka sekitar pukul 10.00 Wita. Lebih mengherankan lagi, hanya sekitar tiga jam atau tepat pukul 12.00 Wita pangkalannya tutup.
‘’Ya ampun, so jual Rp 5000/liter tutup capat. Herannya, katanya nanti Senin baru buka kembali. Lebih mengherankan juga, harga eceran tertinggi (HET) minyak tanah masih seperti biasa Rp 3.300/liter. Tetapi, sayangnya tak ada pengawasan dari Pemkab Minsel,’’ ujar sejumlah warga yang ikut mengantri.
Kata mereka, sampai kapan pihak pangkalan menjual mitan dengan harga diatas. Padahal, BBM baik jenis premium, solar dan minyak tanah belum dinaikan pemerintah. Tetapi, karena tak ada pengawasan. Maka, pemilik pangkalan dengan seenaknya menjual diatas HET.
‘’Apa bole buat, kami tetap membelinya. Sebab, kami sangat membutuhkan minyak tanah. Lagi pula, kami belum bisa menggunakan tabung gas LPG 3 Kg. ini bukan apa-apanya, maka kami belum menggunakan tabung gas 3 kg. hanya mungkin, kami sementara belajar menggunakan tabung gas 3 kg tersebut. Namun demikian, sementara itu, kami tetap mengkonsumsi mitan,’’ kata Anis Pontoh, warga sekitar.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Setdakab Minsel Drs Corneles Mononimbar saat dikonfirmasi mengaku kalau pihaknya tak bisa berbuat banyak soal pangkalan nakal. ‘’Namun, wartawan juga bisa melarang pangkalan untuk tidak menjual dengan harga diatas HET. Artinya, pengawasan bersama dapat dilakukannya. Tetapi, kami juga sementara mendata pangkalan yang nakal. Memang, ada banyak pangkalan nakal, tetapi tunggu saja, pasti akan ada pencabutan izinnya,’’ pungkas Mononimbar. (and)