Tomohon – Adanya desakan untuk mundur dan meletakkan jabatannya sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tomohon ditanggapi Pendeta Joy Palilingan STh. Kepada beritamanado.com, secara tegas dirinya menyatakan tak akan mundur.
“Saya tidak akan mundur, ini bagian dari pelayanan dan pengutusan. Terkecuali, oleh Pemerintah Kota Tomohon mengambil atau ada kebijakan lain sebab kami dilantik oleh mereka. Dan kalau diganti kami mengikuti saja. Sebagai tokoh agama di Kota Religius Tomohon, kami FKUB terpanggil di mana saja dan kapan saja untuk melayani Tuhan baik pemerintahan, kemasyarakatan, politik maupun gereja,” ujar Palilingan.
Ditegaskannya, selama ini FKUB Tomohon telah melaksanakan berbagai pelayanan. “Dan itu terbukti setiap minggu kami melaksanakan pelayanan di berbagai instansi dan lembaga yang ada di Kota Tomohon dan kami juga itu diatur oleh undang-undang. Kecuali pemerintah sudah tidak membutuhkan tenaga kita lagi dan masyarakat yang notabene orang percaya, pemeluk dari masing-maisng agama tidak menghendaki pelayanan dari FKUB, saya siap mundur. Tetapi kami meyakini ini bagian panggilan pelayanan di tengah kelebihan dan keterbatasan kami. Yesus pun pernah ditolak apalagi cuma seorang Pendeta Joy Palilingan,” ungkapnya.
Seperti diketahui, desakan untuk mundur yang dialamatkan kepada Pendeta Joy Palilingan STh datang dari Judie Turambi, selaku koordinator EPW (Enviornment Parliament Watch) Kota Tomohon. Sebab dinilainya, Palilingan gagal membawa forum tersebut sebagai institusi yang berwibawa dan dihormati di mata masyarakat Kota Tomohon.
“FKUB Tomohon harus eksis, namun ketua forum ini sebaiknya mundur, Iya, FKUB Tomohon sangat dibutuhkan keberadaannya sebagai mitra pemerintah dalam rangka membangun kerukunan antar umat beragama. Namun agar eksis, sebaiknya Ketua FKUB yang sekarang, Pendeta Joy Palilingan MTh sudah harus mundur. Ini karena dirinya gagal membawah FKUB Tomohon sebagai institusi yang berwibawa dan dihormati di mata masyarakat,” tegas Turambi waktu itu. Sekadar diketahui, hal ini terangkat ke public menyusul keberangkatan FKUB Kota Tomohon ke sejumlah negara di Timur Tengah seperti Yordania dan Turki yang berbuntu hearing dengan Komisi A DPRD Kota Tomohon belum lama ini. (Recky Pelealu)
Tomohon – Adanya desakan untuk mundur dan meletakkan jabatannya sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tomohon ditanggapi Pendeta Joy Palilingan STh. Kepada beritamanado.com, secara tegas dirinya menyatakan tak akan mundur.
“Saya tidak akan mundur, ini bagian dari pelayanan dan pengutusan. Terkecuali, oleh Pemerintah Kota Tomohon mengambil atau ada kebijakan lain sebab kami dilantik oleh mereka. Dan kalau diganti kami mengikuti saja. Sebagai tokoh agama di Kota Religius Tomohon, kami FKUB terpanggil di mana saja dan kapan saja untuk melayani Tuhan baik pemerintahan, kemasyarakatan, politik maupun gereja,” ujar Palilingan.
Ditegaskannya, selama ini FKUB Tomohon telah melaksanakan berbagai pelayanan. “Dan itu terbukti setiap minggu kami melaksanakan pelayanan di berbagai instansi dan lembaga yang ada di Kota Tomohon dan kami juga itu diatur oleh undang-undang. Kecuali pemerintah sudah tidak membutuhkan tenaga kita lagi dan masyarakat yang notabene orang percaya, pemeluk dari masing-maisng agama tidak menghendaki pelayanan dari FKUB, saya siap mundur. Tetapi kami meyakini ini bagian panggilan pelayanan di tengah kelebihan dan keterbatasan kami. Yesus pun pernah ditolak apalagi cuma seorang Pendeta Joy Palilingan,” ungkapnya.
Seperti diketahui, desakan untuk mundur yang dialamatkan kepada Pendeta Joy Palilingan STh datang dari Judie Turambi, selaku koordinator EPW (Enviornment Parliament Watch) Kota Tomohon. Sebab dinilainya, Palilingan gagal membawa forum tersebut sebagai institusi yang berwibawa dan dihormati di mata masyarakat Kota Tomohon.
“FKUB Tomohon harus eksis, namun ketua forum ini sebaiknya mundur, Iya, FKUB Tomohon sangat dibutuhkan keberadaannya sebagai mitra pemerintah dalam rangka membangun kerukunan antar umat beragama. Namun agar eksis, sebaiknya Ketua FKUB yang sekarang, Pendeta Joy Palilingan MTh sudah harus mundur. Ini karena dirinya gagal membawah FKUB Tomohon sebagai institusi yang berwibawa dan dihormati di mata masyarakat,” tegas Turambi waktu itu. Sekadar diketahui, hal ini terangkat ke public menyusul keberangkatan FKUB Kota Tomohon ke sejumlah negara di Timur Tengah seperti Yordania dan Turki yang berbuntu hearing dengan Komisi A DPRD Kota Tomohon belum lama ini. (Recky Pelealu)