Bitung, BeritaManado.com – Kendati KPU Kota Bitung belum menetapkan pasangan calon yang akan bertarung di Pilwalkot nanti, namun sejumlah aparat kelurahan mulai aktif melakukan aksi kampanye.
Seperti yang diduga dilakukan sejumlah kepala lingkungan (Pala) dan RT di Kecamatan Matuari yang dikabarkan mulai door to door mengkampanyekan salah satau bakal calon yang bakal ikut “bertarung” di Pilwalkot nantinya.
Dari informasi, para Pala dan RT itu bergerak secara terorganisir menemui warga dengan membujuk agar mendukung dan memilih salah satu pasangan calon, yakni Max Lomban.
“Mereka (Pala dan RT,red) datang membagikan kalender dan stiker bergambar Max Lomban dengan iming-iming bakal mendapat bantuan sejumlah uang,” kata sejumlah warga di Kelurahan Manembo-nemabo Atas.
Bahkan kata mereka, jika bersedia memasang bendera Partai NasDem, Pala dan RT siap membayar Rp150 ribu hingga Rp500 ribu tergantung lokasi rumah.
“Katanya, jika lokasi rumah berada tepat di jalan umum, mereka siap membayar Rp500ribu untuk memasang bendera plus masuk daftar penerima BLT yang akan menerima uang sebesar Rp300 ribu,” katanya.
Terkait informasi itu, Ketua Panwascam Matuari, Hezky Goni mengaku sudah mendapat informasi itu dan pihkanya sementara melakukan penelusuran di lapangan.
“Kami sementara mengumpulkan informasi dan bukti-bukti, jika itu sudah cukup maka pasti akan kami proses karena sudah melanggar,” kata Hezky, Minggu (30/08/2020).
Dirinya mengaku, sejumlah identitas Pala dan RT yang diduga melakukan praktek kampanye door to door salah satu calon sudah dikantongi.
“Kami tinggal mengumpulkan bukti akurat dan mohon bantuan dari masyarakat jika memiliki bukti berupa foto dan rekaman agar melaporkan kepada kami untuk ditindaklanjuti,” katanya.
Hezky juga mengatakan, saat ini belum masuk tahapan kampanye sehingga belum tim sukses maupun Parpol belum diperkenankan melakukan kampanye pasangan calon.
“Proses pendaftaran saja belum dilakukan, jadi jika sudah ada yang mulai membagikan stiker atau kalender itu sudah melanggar karena belum tahap kampanye apalagi itu dilakukan aparat kelurahan,” katanya.
(abinenobm)