Manado, BeritaManado.com — Jika dilihat dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024, Tingkat Literasi di tahun 2023 sebesar 65,43%, sedangkan Tingkat Inklusi tahun 2023 sebesar 75,02% di tahun 2023.
Namun berdasarkan data tersebut, masih terdapat gap antara tingkat literasi dan tingkat inklusi sebesar 9,59% di tahun 2023.
Dalam upaya meningkatkan Indeks literasi keuangan, terdapat sasaran prioritas literasi keuangan tahun 2024 yaitu Masyarakat 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), Petani/Nelayan, Pelajar/Santri, UMKM, dan Penyandang Disabilitas.
Pelajar menjadi sasaran prioritas karena mereka adalah generasi penerus yang akan memimpin Bangsa Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
Hal itu disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara (OJK Sulutgomalut), Robert HP Sianipar dalam acara Puncak Hari Indonesia Menabung
(HIM) Tahun 2024 dan Pencanangan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN)
di Sulawesi Utara.
“Dengan meningkatkan literasi keuangan sejak
dini, kita membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat keputusan finansial yang bijak, ujar Robert, Kamis (22/8/2024) di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut.
Selanjutnya, dalam rangka memperingati Hari Indonesia Menabung tanggal 20 Agustus, serta mendukung target inklusi keuangan mencapai 90% di tahun 2024, OJK berkomitmen untuk terus melakukan percepatan perluasan akses atau inklusi keuangan masyarakat khususnya kepada kaum pelajar.
OJK bersama Industri Jasa Keuangan (IJK) telah melaksanakan rangkaian Hari Indonesia Menabung tahun 2024 dengan tema “Menabung untuk Indonesiaku” sejak tanggal 1 Juni sampai dengan 15 Agustus 2024.
Pada rangkaian HIM 2024, OJK bersama IJK telah melaksanakan edukasi keuangan secara masif dan merata kepada seluruh segmen masyarakat dan mondorong pembukaan rekening pada periode HIM 2024.
“Berdasarkan laporan yang kami terima, selama periode rangkaian HIM di Provinsi Sulawesi Utara, terdapat 112 kegiatan edukasi keuangan dengan total 11.134 peserta yang disertai pembukaan rekening tabungan sebanyak 5.567 rekening,” ungkap Robert.
Sementara itu, selama tahun 2024 OJK
SulutGoMalut telah mengedukasi 13.838 orang dalam 65 kegiatan di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara.
“Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan terima kasih kepada seluruh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dan pihak terkait yang telah berkontribusi aktif dalam rangkaian kegiatan Hari Indonesia Menabung (HIM) khususnya di wilayah Sulawesi Utara. Kerja keras dan kolaborasi yang luar biasa ini tidak hanya berhasil membuka ribuan rekening tabungan bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat budaya menabung di kalangan generasi muda,” kata Robert.
Robert menjelaskan, hasil (SNLIK) menunjukkan bahwa masih ada gap yang perlu diatasi untuk memastikan lebih banyak masyarakat memahami dan mengakses layanan keuangan.
Literasi keuangan bukan hanya sekadar kemampuan untuk memahami produk
keuangan, tetapi juga kemampuan untuk membuat keputusan keuangan yang tepat.
“Dalam konteks ini, kita juga perlu menyoroti aktivitas keuangan ilegal yang menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Literasi keuangan yang baik adalah benteng pertama dalam melindungi diri dari berbagai bentuk penipuan dan praktik keuangan ilegal. Dengan literasi yang lebih baik, kita dapat melindungi masyarakat dari risiko yang tidak perlu dan mendorong mereka untuk memanfaatkan produk dan layanan keuangan yang aman dan terpercaya,” jelas Robert.
Dalam acara yang dihadiri 1500-an pelajar dari tingkat SD sampai mahasiswa tersebut, baik OJK maupun perbankan dan Kadis Kominfo Sulut Steven Liow memberikan materi tentang keuangan.
Acara makin seru dengan penampilan dari perwakilan perbankan, berupa tari dan lainnya.
Robert mengatakan, harapannya hasil dari
kegiatan literasi dan inklusi keuangan ini akan terus berkembang dan memberikan dampak positif kepada masyarakat.
“Marilah kita bersama-sama mengGENCARKAN masyarakat kita, sehingga kita mampu menciptakan masyarakat yang tidak hanya terakses secara finansial, tetapi juga cerdas dalam mengelola keuangan mereka,” pungkas Robert.
(srisurya)