BeritaManado.com — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) merilis indikator perkembangan Indeks Harga Konsumen Kota Manado Juli 2022, Nilai Tukar Petani (NTP) Sulut, Pariwisata, dan Perkembangan Transportasi Laut dan Udara.
Kepala BPS Sulut, Asim Saputra, menerangkan dari 90 kota pantauan IHK nasional, semuanya mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kendari sebesar 2,27 persen dan terendah di Kota Tanjung 0,04 persen.
Sementara Kota Manado berada di urutan ke-7 inflasi untuk ukuran Pulau Sulawesi dan posisi ke-35 secara nasional.
Dijelaskan Asim, penyumbang inflasi terbesar pada Juli 2022 yaitu angkutan udara sebesar 0,6524 persen, sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah tomat 0,1643 persen.
Selanjutnya, untuk NTP Sulut pada bulan Juli 2022 turun 0,23 persen dan menjadi 110,08 dibandingkan dengan Juni yang masih 110,34.
Ia menjelaskan, perubahan NTP berasal dari dua sisi, karena indeks harga yang diterima Petani (It) terjadi penurunan dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan.
“It turun hingga 0,22 persen, sementara Ib naik 0,02 persen. Secara tahun kalender 2022, NTP turun sebesar 0,39 persen, namun menurut YoY (tahun ke tahun) masih naik 1,32 persen. Sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) juga mengalami penurunan sebesar 0,24 persen, dari nilai 111,27 di bulan Juni menjadi 111,00 di Juli,” terangnya.
Lanjut Asim, wilayah perdesaan terjadi inflasi dengan nilai sangat kecil, hanya 0,001 persen.
Empat kelompok pengeluaran rumah tangga yang mengalami Inflasi yakni kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok transportasi.
Sementara inflasi tertinggi pada kelompok pengeluaran rekreasi, olahraga, dan budaya yang mencapai 0,24 persen.
Berikut deflasi tertinggi pada kelompok pengeluaran perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, 0,11 persen.
Mengenai perkembangan pariwisata di Sulut, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Sulut melalui pintu masuk bandara Sam Ratulangi pada Juni 2022 sebanyak 1.472 orang meningkat 74,61 persen dibanding Mei 2022 (M-to-M).
Dibandingkan Juni 2021, menurun 39,55 persen (Y-on-Y).
Ia menuturkan, wisatawan mancanegara didominasi oleh warga Tiongkok sebanyak 1.079 orang (73,30 persen), Singapura 85 orang (5,77 persen), Amerika 53 Orang (3,60 persen) dan Jerman 44 Orang (2,99 persen).
Asim menambahkan, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sulut pada Juni 2022 mencapai 41,52 persen turun 1,56 poin dibanding TPK bulan Mei 2022 sebesar 43,08 persen.
Rata-rata lama menginap tamu (RLMT) hotel berbintang bulan Juni 2022 mencapai 2,00 hari, meningkat 0,34 poin dibanding bulan Mei 2022.
Sedangkan Rata-rata lama menginap tamu asing (RLMT Asing) hotel berbintang di Juni 2022 tidak mengalami perubahan yaitu 2,09 hari.
Terakhir disampaikan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang berangkat/embarkasi bulan Juni 2022 sebanyak 57.334 orang, turun 2,28 persen dibandingkan Mei 2022 (58.672 orang).
Penumpang datang/debarkasi juga turun sebesar 0,15 persen, dari 58.229 orang pada Mei 2022 menjadi 58.140 orang pada Juni 2022.
Jumlah penumpang angkutan udara dalam negeri yang datang pada Juni 2022 sebanyak 56.069 orang, turun 7,38 persen dibanding Mei 2022 (60.538 orang), dan jumlah penumpang yang berangkat mengalami peningkatan sebesar 4,18 persen dari 54.429 orang pada Mei 2022 menjadi 56.704 orang pada Juni 2022.
(***/Alfrits Semen)