Tondano – Ketua Ikatan Mahasiswa Papua di Tondano Nikodemus Rembeh meminta kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam hal ini Gubernur SH Sarundajang untuk bisa mengundang Gubernur Papua dan Papua Barat. Hal itu gunanya untuk menindaklanjuti perjajian damai dengan warga Tataaran pasca konfli hari Minggu lalu.
Hal itu disampaikannya saat digelarnya rekonsiliasi di Tataaran Kecamatan Tondano Selatan, Kamis (23/10/2014). Menurutnya pertemuan yang dihadiri unsur Forkopimda Sulut dan Minahasa itu semula dikira hanyalah rekonsiliasi. Akan tetapi ternyata juga disertai dengan penandatanganan perjanjian damai.
“Mahasiswa Papua berharap agar bisa difasilitasi kedatanga perwakilan pemerintah Papua dan Papua Barat, karena mereka yang lebih berhak untuk penandatanganan perjanjian damai itu,” tandas Nikodemus.
Pada bagian lain, Gubernur Sarundajang mengatakan bahwa proses perdamaian yang sudah dilakukan itu kiranya dapat diterima oleh mahasiswa Papua maupun warga Tataaran. Diharapkan para mahasiswa Papua sudah bisa dapat menjalani kegiatan perkuliahan seperti biasa, karena sudah ada jaminan keamanan dari pihak kepolisian. (frangkiwullur)
Tondano – Ketua Ikatan Mahasiswa Papua di Tondano Nikodemus Rembeh meminta kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam hal ini Gubernur SH Sarundajang untuk bisa mengundang Gubernur Papua dan Papua Barat. Hal itu gunanya untuk menindaklanjuti perjajian damai dengan warga Tataaran pasca konfli hari Minggu lalu.
Hal itu disampaikannya saat digelarnya rekonsiliasi di Tataaran Kecamatan Tondano Selatan, Kamis (23/10/2014). Menurutnya pertemuan yang dihadiri unsur Forkopimda Sulut dan Minahasa itu semula dikira hanyalah rekonsiliasi. Akan tetapi ternyata juga disertai dengan penandatanganan perjanjian damai.
“Mahasiswa Papua berharap agar bisa difasilitasi kedatanga perwakilan pemerintah Papua dan Papua Barat, karena mereka yang lebih berhak untuk penandatanganan perjanjian damai itu,” tandas Nikodemus.
Pada bagian lain, Gubernur Sarundajang mengatakan bahwa proses perdamaian yang sudah dilakukan itu kiranya dapat diterima oleh mahasiswa Papua maupun warga Tataaran. Diharapkan para mahasiswa Papua sudah bisa dapat menjalani kegiatan perkuliahan seperti biasa, karena sudah ada jaminan keamanan dari pihak kepolisian. (frangkiwullur)