Bitung, Beritamanado.com – Pelaksanaan Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2019 dianggap hanya akan menguntungkan SDM dari luar Kota Bitung.
Pasalnya menurut salah satu pemerhati pemerintahan, Muzaqir Boven, iven tahunan yang digelar Pemkot Bitung hanya menjadikan SDM Kota Bitung sebagai pelangkap dan lebih memberikan peran kepada SDM dari luar.
“Malah tahun ini saya mendapat informasi jika FPSL 2019 menggunakan jasa event organizer (EO) dari luar, tidak seperti tahun lalu yang menggunakan EO lokal,” kata Muzaqir, Jumat (13/09/2019).
Jika informasi itu betul, kata Muzaqir, maka EO lokal atau SDM Kota Bitung akan kembali jadi penonton seperti pelaksanaan FPSL awal yang semuanya menggunakan pihal dari luar.
“Saya tahu persis pelaksanaan FPSL yang sudah tiga kali digelar sudah menghasilkan SDM lokal yang mampu menangani iven itu, apalagi pada FPSL 2018 EO lokal yang menangani hingga berjalan sukses,” katanya.
Muzaqir berharap, iven FPSL dihentikan saja jika memang masih menggunakan SDM dari luar karena manfaatnya tidak akan membawa dampak apa-apa bagi masyarakat Kota Bitung.
“Lebih baik anggaran sebesar Rp3 miliar lebih yang telah ditata dalam APBD untuk FPSL 2019 dialihkan ke program kemasyarakatan. Itu lebih tepat daripada menggelar iven yang hanya menguntungkan pihak lain,” katanya.
Sementara itu, Kapala Dinas Pariwisata Pemkot Bitung, Pingkan Kapoh membantah jika FPSL 2019 menggunakan jasa EO dari luar.
“Kami menggunakan jasa EO komunitas-komunitas di Kota Bitung, salah satunya EO Rica-rica,” kata Pingkan via WhatsApp.
Pingkan juga mengaku, kendati menggunakan jasa EO komunitas-komunitas, FPSL tahun ini tetap menggunakan proses lelang atau tender.
“Soal proses lelang silakan konfirmasi ke Bagian Pembangunan LPSE,” katanya.
(abinenobm)