Airmadidi – Sebagian ruangan di kantor induk Pemkab Minut sering kemasukan air hujan. Apalagi beberapa hari ini sering musim hujan, hal ini terjadi karena adanya perbaikan atap di kantor tersebut.
Kabag Humas, Sem Tirayoh mengatakan, perbaikan adalah rehabilitasi gedung, dengan anggaran Rp 1,2 miliar dengan pelaksana pekerjaan CV Seli dan menggunakan dana APBD.
Lamanya pekerjaan selama 120 hari kalender, terhitung mulai tanggal 20 Mei 2013, atau direncanakan selesai bulan depan, sekitar tanggal 20 September 2013.
Pantauan beritamanado, beberapa atap sudah di cabut, sehingga saat hujan air bisa langsung masuk. Menurut keterangan sejumlah pegawai, seharusnya atap saat di cabut, sudah langsung di tutup kembali, agar air hujan tak masuk.
“Ini atap hampir semua sudah di cabut, tapi belum ada atap pengganti. Baiknya kan kalau di cabut langsung di tutup. Atau mereka bisa pakai terpal penutup sementara,” kata seorang pegawai pada beritamanado.
Dari pengakuan, Kabag Humas, Sem Tirayoh, memang ruangannya sering masuk tetesan air hujan, sehingga plafonnya juga ikut rusak dan sering ambruk.
Hal yang sama juga di alami Sekda Minut, Johanes Rumambi. Dikatakan Rumambi, ruangannya juga sering kemasukan air hujan. (robin tanauma)
Airmadidi – Sebagian ruangan di kantor induk Pemkab Minut sering kemasukan air hujan. Apalagi beberapa hari ini sering musim hujan, hal ini terjadi karena adanya perbaikan atap di kantor tersebut.
Kabag Humas, Sem Tirayoh mengatakan, perbaikan adalah rehabilitasi gedung, dengan anggaran Rp 1,2 miliar dengan pelaksana pekerjaan CV Seli dan menggunakan dana APBD.
Lamanya pekerjaan selama 120 hari kalender, terhitung mulai tanggal 20 Mei 2013, atau direncanakan selesai bulan depan, sekitar tanggal 20 September 2013.
Pantauan beritamanado, beberapa atap sudah di cabut, sehingga saat hujan air bisa langsung masuk. Menurut keterangan sejumlah pegawai, seharusnya atap saat di cabut, sudah langsung di tutup kembali, agar air hujan tak masuk.
“Ini atap hampir semua sudah di cabut, tapi belum ada atap pengganti. Baiknya kan kalau di cabut langsung di tutup. Atau mereka bisa pakai terpal penutup sementara,” kata seorang pegawai pada beritamanado.
Dari pengakuan, Kabag Humas, Sem Tirayoh, memang ruangannya sering masuk tetesan air hujan, sehingga plafonnya juga ikut rusak dan sering ambruk.
Hal yang sama juga di alami Sekda Minut, Johanes Rumambi. Dikatakan Rumambi, ruangannya juga sering kemasukan air hujan. (robin tanauma)